IMPLEMENTASI KEADILAN SOSIAL
BAGI SELURUH RAKYAT INDONESIA
MAKALAH
Diajukan sebagai salah satu tugas kelompok pada Mata Kuliah
PENDIDIKAN PANCASILA

Dosen
Disusun Oleh
Elis Fitriani
Maesaroh
Suriasih
Fatisah
Yudi
|
: Iron Fajrul Aslami, SH.MH.
: Kelompok 5
: 14102032011CA
: 141CA
: CA
:
:
|
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
SERANG - BANTEN
TAHUN AKADEMIK 2014/2015
KATA
PENGANTAR
Segala puji bagi tuhan yang telah menolong hamba-nya
untuk menyelesaikan makalah ini dengan penuh kemudahan. Tanpa pertolongannya
mungkin kami penyusun dari tim7 tidak dapat menyelesaikanya dengan baik.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memahami pancasila khususnya
sila ke5 keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia. Yang kami sajikan
berdasarkan penulisan dari berbagai sumber.
Makalah ini kami susun dengan banyak rintangan
banyak itu yang dating dari para penyusun maupun dari yang laen, namun dengan
penuh kesabaran dan niat untuk meyelesaikanya kami pun dapat juga
menyelesaikanya dengan baik.
Makalah ini memuat tentang bagaimana
sila ke5 yaitu keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia yang belum
sepenuhnya diterapkan dinegara ini. Penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada dosen pancasila yaitu IRON
Bpk. FAJRUL ASLAMI, SH.MHi yang telah membimbing penyusun agar dapat
mengerti tentang bagaimana cara kami menyusun makalah
Semoga makalah ini dapat memberikan
wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Walaupun makalah ini memiliki banyak kekurangan. Penyusun mohon untuk saran dan kritiknya. Terima kasih.
Serang, 20 Desember 2014
Penulis
|
DAFTAR
ISI
KATA
PENGANTAR………………………………………………… i
DAFTAR
ISI…………………………………………………………. ii
BAB
I PENDAHULUAN..................................................................... 1
A. Latar Belakag Masalah………………………………………… 1
B. Rumusan Masalah……………………………………………… 1
C. Tujuan Penulisan……………………………………………….. 2
BAB II IMPLEMENTASI KEADILAN SOSIAL
BAGI SELURUH RAKYAT INDONESIA......................................................... 3
A.
Pengertian Keadilan Sosial.....……………………………….... 3
B.
Implementasi Sila Kelima dalam Kehidupan Sehari-hari…...... 5
C. Penyimpangan Sila Kelima.................………………………... 10
D. Perbedaan kerasulan Muhammad Saw dengan Rasul-rasul
sebelumnya……………………………………......................... 9
BAB
III PENUTUP............................................................................... 12
A. Kesimpulan……………………………………………………... 12
B. Saran……………………………………………………………. 13
DAFTAR
PUSTAKA .............................................................................. 14
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Pada zaman Globalisasi saat ini banyak pengaruh dari luar ke dalam
yang baik maupun yang buruk. Sebagai bukti masyarakat sudah terpengaruh dengan kebiasaan
yang seharusnya tidak patut dilakukan oleh bangsa kita. Sudah banyak masyarakat
yang lupa akan landasan negara kita sebagai ideologi dasar bagi negara
Indonesia yaitu Pancasila. Sebagai rakyat Indonesia, Pancasila merupakan
pedoman hidup kita. Pada kenyataannya, saat ini masyarakat Indonesia sudah lupa
akan pelaksanaan ideologi dasar negara kita. Dari pejabat-pejabat hingga rakyat
kalangan menengah kebawah sudah banyak yang tidak peduli lagi akan ideologi
dasar negara ini. Maka dari itu Pancasila sebagai ideology dasar bagi negara Indonesia
harus diketahui dan diterapkan oleh seluruh warga negara Indonesia. Dengan
demikian warga negara Indonesia mengerti dan meyakini Pancasila sebagai pedoman
hidup bangsa dan mengamalkan Pancasila tersebut dalam setiap langkah mereka.
B.
Rumusan Masalah
Dari latar belakang tersebut agar dalam penulisan makalah ini
memperoleh hasil yang tepat dan diinginkan, maka penulis dalam
penulisan ini menyusun rumusan masalah.
1. Apakah Pancasila
itu, dan mengapa tersusun Pancasila?
2. Apakah fungsi
Pancasila bagi warga negara Indonesia?
3. Bagaimana Implementasi
Pancasila Dalam Kehidupan
Sehari-hari?
C.
Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini antara lain:
1.
Untuk
memenuhi Tugas Kelompok Mata Kuliah Pendidikan
Pancasila.
2. Untuk menambah
pengetahuan tentang Pancasila
3. Untuk dapat mengimplementasikan
Pancasila dalam kehidupan
sehari-hari.
BAB II
IMPLEMENTASI KEADILAN SOSIAL
BAGI SELURUH RAKYAT INDONESIA
A.
Pengertian Keadilan Sosial
Konsep yang terkandung dalam keadilan sosial adalah suatu tata
dalam masyarakat yang selalu memperhatikan dan memperlakukan hak manusia
sebagaimana mestinya dalam hubungan antar pribadi terhadap keseluruhan baik
material maupun spiritual. Keadilan sosial ini mencakup ketiga macam keadilan
yang berlaku dalam masyarakat.................................................................................
Keadilan sosial sering disamakan dengan sosialisme, adapun perbedaan sosialisme dengan keadilan sosial adalah sosialisme lebih mementingkan sifat kebersamaan dalam persaudaraan, sedangkan keadilan sosial lebih mementingkan perlakuan hak manusia sebagaimana mestinya. Tetapi kedua-duanya bertujuan untuk mencapai kesejahteraan bersama, tetapi kesejahteraan bersama dalam keadilan sosial jelas untuk mencapai masyarakat yang adil dan makmur spiritual maupun material.........................................................................................................
Adapun syarat yang harus dipenuhi terlaksananya keadilan sosial adalah sebagai berikut:
1. Semua warga wajib bertindak, bersikap secara adil, karena keadilan sosial dapat tercapai apabila tiap individu bertindak dan mengembangkan sikap adil terhadap sesama.........................................................................................................
2. Semua manusia berhak untuk hidup sesuai dengan nilai-nilai manusiawi, maka berhak pula untuk menuntut dan mendapatkan segala sesuatu yang bersangkutan dengan kebutuhan hidupnya...................................................
Rumusan seluruh rakyat manusia yang dimaksudkannya ialah sekelompok manusia yang menjadi warga negara Indonesia, baik yang berbangsa Indonesia asli maupun keturunan asing, demikian juga baik yang berada dalam wilayah Republik Indonesia maupun warga negara Indonesia yang berada di negara lain.
Keadilan sosial sering disamakan dengan sosialisme, adapun perbedaan sosialisme dengan keadilan sosial adalah sosialisme lebih mementingkan sifat kebersamaan dalam persaudaraan, sedangkan keadilan sosial lebih mementingkan perlakuan hak manusia sebagaimana mestinya. Tetapi kedua-duanya bertujuan untuk mencapai kesejahteraan bersama, tetapi kesejahteraan bersama dalam keadilan sosial jelas untuk mencapai masyarakat yang adil dan makmur spiritual maupun material.........................................................................................................
Adapun syarat yang harus dipenuhi terlaksananya keadilan sosial adalah sebagai berikut:
1. Semua warga wajib bertindak, bersikap secara adil, karena keadilan sosial dapat tercapai apabila tiap individu bertindak dan mengembangkan sikap adil terhadap sesama.........................................................................................................
2. Semua manusia berhak untuk hidup sesuai dengan nilai-nilai manusiawi, maka berhak pula untuk menuntut dan mendapatkan segala sesuatu yang bersangkutan dengan kebutuhan hidupnya...................................................
Rumusan seluruh rakyat manusia yang dimaksudkannya ialah sekelompok manusia yang menjadi warga negara Indonesia, baik yang berbangsa Indonesia asli maupun keturunan asing, demikian juga baik yang berada dalam wilayah Republik Indonesia maupun warga negara Indonesia yang berada di negara lain.
Realisasi
nilai pancasila dasar filsafat negara Indonesia, perlu secara berangsur-angsur
dengan jalan pendidikan di sekolah maupun dalam masyarakat dan keluarga
sehingga diperoleh hal-hal sebagai berikut:
1.
Pengetahuan
Yaitu suatu pengetahuan yang benar tentang pancsila, baik aspek
nilai, norma maupun asspek praksisnya. Hal ini harus disesuaikan dengan tingkat
pengetahuan dan kemampuan individu. Bagi kalangan intelektual pengetahua itu
meliputi aktualisasi pengetahuan biasa (shari-hari), pengetahuan ilmiah, dan
pengetahuan filsafat tentang pancasila. Hal ini sangat penting terutama bagi
para calon pemimpin bangsa dan calon ilmuan. Dalamm proses transformasi
pengetahuan ini diperlukan waktu yang cukup dan berkesinambungan, sehingga
pengetahuan itu benar-benar dapat dipastikan bahwa pemahan tentang ideollogi
bangsa dan dasar filsafat negara hanya dalam tingkat-tingkat yang sangat
pragmatis, dan hal itu sangat berbahaya terhadap ketahanan ideologi generasi
penerus bangsa.
2.
Kesadaran
Selalu mengetahui pertumbuhan keadaan yang ada dalam diri sendiri.
3.
Ketaatan
Yaitu dalam suatu keadaan kesediaan untuk memenuhi wajib lahir dan
batin, lahir berasal drai luar misalnya pemerintah, adapun wajib batin dari
diri sendiri.
4.
Kemempuan
kehendak
Yang cukup kuat sebagai pendorong untuk melakukan perbuatan
berdasarkan nilai-nilai pancasila.
5.
Watak dan Hati Nurani
Ialah agar orang selalu mawas diri, yaitu:
a.
Dengan
mneilai diri sendiri apakah dirinya berbuat baik atau buruk dalam melaksanakan
Pancasila dan memberi sangsi batin yang berwujud evaluasi kepada diri sendiri,
atau sebelum melakukan perbuatan membuat pedoman Pancasila berupa perintah,
larangan, anjuran atau membiarkan untuk berbuat/tidak berbuat yang ditaatinya
sendiri juga. Apabila tidak mentaati maka akan mendapat sangsi batin berupa
celaan terhadap diri sendiri.
b.
Apabila
telah melaksanakan maka akan diperoleh suatu kesiapan pribadi untuk mengaktualisasikan
Pancasila, yang selanjutnya akan merupakan suatu keyakinan tentang kebenaran.
c.
Dengan
demikian akan memiliki suatu ketahanan ideologi yang berdasarkan keyakinan atas
kebenaran Pancasila, sehingga dirinya akan merupakan sumber kemampuan, untuk
memelihara, mengembangkan, mengamalkan, mewariskan, merealisasikan Pancasila
dalam segala aspek kehidupan.
d.
Jika
setiap orang Indonesia telah memilikimkondisi yang demikian keadaannya maka
setiap orang Indonesia akan berkepribadian berwatak dan berhati nurani Pancasila
sehingga akan terjelmalah negara dan masyarakat Pancasila.
B.
Implementasi Sila Kelima dalam Kehidupan Sehari-hari
Sila ke lima Pancasila yang berbunyi Keadilan Sosial Bagi Seluruh
Rakyat indonesia diliputi, didasari, dijiwai oleh sila ke 1,2,3,4. Dengan
demikian makna yang terkandung dalam sila ke lima Pancasila merupakan gambaran
terlengkap 5 dari makna keseluruhan Pancasila. Namun nilai yang terkandung
dalam Pancasila selain sila ke 5 juga memiliki keterkaitan dengan sila lainnya.
Dalam kehidupan sehari- hari, pengamalan sila kelima Pancasila
terkadang tidak sesuai dengan makna yang terkandung dalam sila tersebut. Hal
ini akan berakibat pada berubahnya sikap masyarat Indonesia. Jika masyarakat
Indonesia bersikap tidak sesuai nilai dan norma Pancasila, maka bisa dikatakan
bangsa tersebut kehilangan jati diri bangsa.
Jika suatu bangsa kehilangan jati diri bangsa, mudah bangsa lain
untuk menjajah bangsa Indonesia. Perilaku yang dipedomankan sebagai pengamalan
Pancasila beserta pengamalan di masyarakat Indonesia diantaranya ;
1.
Mengembangkan
perbuatan luhur yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotong –
royong.
Kita hidup dilingkungan yang masih berada di wilayah Indonesia.
Sudah menjadi kodrat manusia sebagai mahluk sosial sebaiknya memiliki sikap
tolong menolong antar sesama, gotong- royong, tenggang rasa sesama manusia
tanpa membedakan ras, suku, jenis kelamin dan agama. Namun, dimasa sekarang
nampaknya sikap tersebut sudah meluntur. Banyak orang yang bekerja sehari
suntuk hingga ia tidak dapat bersosialisasi dengan lingkungannya. Hingga timbul
sikap acuh tak acuh dan individualis, sikap yang bertentangan dengan nilai
Pancasila. Seharusnya kita sebagai rakyat Indonesia yang memiliki pandangan
hidup Pancasila lebih mementingkan kepentingan sosial diatas kepentingan
pribadi.
2.
Mengembangkan
sikap adil terhadap sesama.
Penjabaran makna adil yang sesungguhnya terkadang memberikan pro
dan kontra antar manusia. Adil dalam hukum yakni semua rakyat Indonesia
memiliki kedudukan yang sama dimata hukum. Adil terhadap sesama yaitu,
memperlakukan manusia sama dengan yang lain tanpa membedakan suku, ras, agama
dan jenis kelamin.
3. Menjaga
keseimbangan antara hak dan kewajiban.
Rakyat Indonesia memiliki hak dan kewajiban yang sama untuk membela
negaranya. Rakyat indonesia juga memiliki jaminan hak asasi manusia yang
tertuang dalam UUD 1945. Hak asasi manusia tersebut mencakup hak atas kwdudukan
yang sama dalam hukum, hak atas penghidupan yang layak, hak atas kehidupan
berserikat dan , berkumpul, hak atas kebebasan mengeluarkan pendapat, hak atas
kemerdekaan memeluk agama, hak untuk mendapatkan pengajaran, dsb. Dengan
dirumuskannya hak asasi dalam UUD 1945, mengandung pengertian bahwa UUD
mewajibkan pemerintah dan lain – lain penyelenggara negara untuk memelihara
budi pekerti kemanusiaan yang luhur yang bersifat universal serta memegang
teguh cita- cita moral rakyat yang luhur.
3.
Menghormati
hak orang lain.
Setiap manusia memiliki hak. Hak yang telah diperoleh dan dibawanya
sejak lahir yaitu hak asasi manusia. Hak asasi manusia berlaku sejak ia lahir
dibumi tanpa perbedaan atas dasar bangsa, ras, agama, kelamin. Dengan HAM,
manusia memperoleh kesempatan untuk berkembang sesuai dengan bakat dan
cita-citanya.
4.
Suka
memberikan pertolongan kepada orang lain agar dapat berdiri sendiri.
Untuk mengejar kehidupan yang lebih baik, manusia harus bekerjasama
dengan manusia lain dalam masyarakat. Manusia mustahil dapat hidup sendiri
tanpa bantuan orang lain. Kenyataan ini menimbulkan kesadaran bahwa segala yang
dicapai dan kebahagiaan yang dirasakan oleh manusia pada dasarnya adalah berkat
bantuan dan kerjasama orang lain di masyarakat.
5.
Tidak
menggunakan hak milik usaha – usaha yang bersifat pemerasan terhadap orang
lain.
Masih sering kita jumpai kasus- kasus suap, pungli, sogokan marak
disegala bidang. Bukan hanya badan usaha milik pererintah, badan usaha milik
swasta juga dapat kita jumpai pungli, suap, sogokan. Hal tersebut sangat
merugikan masyarakat dan negara. Masyarakat dirugikan karena melakukan
pengorbanan yang lebih banyak dari pada peratuan yang telah ditetapkan dan
tidak memiliki kesempatan untuk mendapatkan apa yang ia inginkan dikarenakan
pungli, sogokan dan suap. Sedangkan negara menderita kerugian dikarenakan
sesuatu yang seharusnya benar kelak menjadi salah. Semisal penerimaan pegawai
negri, pemerintah dirugikan oleh karena calon yang diterima berdasar pada
banyaknya suap bukan karena standar penerimaan yang telah ditetapkan. Jika
penyelewengan penggunaan hak milik usaha untuk pemerasan ini tidak dibenahi, boleh
jadi hukum kelak bisa di beli.
6.
Tidak
menggunakan hak milik untuk hal – hal yang bersifat pemborosan dan gaya hidup
mewah.
Indonesia memiliki hasil bumi yang sangat melimpah. Dari sektor
pertambangan, perkebunan, pertanian, kelautan, dll. Semua hasil bumi tersebut
menjadikan Indonesia kaya akan hasil bumi.walaupun demikian banyak kekayaan
Indonesia, kita sebagai rakyat Indonesia tidak diperbolehkan menggunakan
kekayaan negara tersebut dengan berlebihan dan gaya hidup mewah. Karena
diantara sumber daya alam tersebut ada sebagian yang tidak dapat diperbaharui
dan masih banyak saudara kita yang memiliki kehidupan yang tak layak. Sedangkan
Indonesia memiliki berjuta kekayaan yang seharusnya turut di nikmati seluruh
rakyat Indonesia.
7.
Tidak
menggunakan hak – hak milik untuk hal – hal yang bertentangan dengan atau
kepentingan umum.
Sering kita mendengar kasus – kasus koruptor yang menjamur di
Indonesia. Korupsi dapat jadi karena koruptor melaksanakan hak – hak asasi
manusia cenderung untuk berlebih- lebihan, sehingga merugikan negara dan
masyarakat. Seharusnya, manusia lebih memprioritaskan kepentingan umum diatas
kepentingan pribadi. Dan kepentingan tersebut hendaknya tidak bertentangan
dengan kepentingan umum.
8.
Suka
bekerja keras.
Kerja keras kita butuhkan untuk mengupayakan apa yang kita inginkan
menjadi terwujud. Perwujudan itu hendaknya di lakukan dengan langkah yang
benar, sesuai dengan hukum. Namun, banyak orang yang mengupayakan perwujudan
keinginannya tersebut dengan cara yang tidak sesuai dengan ajaran nilai
Pancasila. Semisal menyuap. Hendaknya kita sebagai bangsa Indonesia yang
berpedoman Pancasila mengupayakan perwujuan sesuatu yang ia inginkan dengan
kerja keras. Bukan mencari jalan pintas guna keinginannya terwujud.
9.
Suka
menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat bagi kemajuan dan
kesejahteraan bersama.
Banyak karya anak negeri Indonesia ini yang berprestasi dan
berkarya. Hasil karya anak Indonesia tidak kalah dengan negara lain. Hendaknya
kita hargai dan kita dukung hasil karya mereka sebagai hasil karya anak bangsa
Indonesia yang bermanfaat bagi kemajuan dan kesejahteraan bersama serta
memberikan motivasi kepada anak negri Indonesia lainnya untuk tetap terus
berkarya.
10.
Suka
melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan yang merata dan berkeadilan
sosial.
Pemerataan perekonomian di Indonesia masih perlu dilaksanakan. Hal
ini perlu dikarenakan pertumbuhan ekonomi antar daerah masih berbeda. Jika
pertumbuhan peerekonomian Indonesia tidak merata, ini menyebabkan
ketertinggalan suatu daerah dengan daerah lain. Pemerintah dalam mengatasi hal
ini menggalakan pemerataan penduduk, pemerataan perekonomian dengan program
pinjaman modal dll. Langkah pemerintah tersebut berguna untuk mewujudkan
pemerintahan yang adil bagi seluruh rakyat Indonesia..
Dengan penjelasan diatas dapat kita ketahui bahwa Pancasila sebagai
kepribadian bangsa mengandung nilai yang menuntun rakyat Indonesia untuk
berperilaku selaras dengan ajaran Pancasila yang begitu banyak dan memiliki
kemanfaatan bagi negara Indonesia guna mewujudkan cita- cita bangsa Indonesia
sebagai bangsa yang memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan
bangsa, dan ikut melaksanakan perdamaia.
Adapun contoh sederhana dari penerapan pancasila adalah sebagai
berikiu:
1. Memberikan upah sesuai dengan
kerja orang tersebut
2. Membayar pajak tanpa
membedakan kaya atau miskin
3. Tidak merusak fasilitas umum
seperti telepon umum dll
4. Tidak bertindak korupsi,
kolusi, nepotisme (KKN)
5. Gaya
hidup hemat misalnya menggunakan listrik sehemat mungkin, mematikan lampu jika
tidak digunakan lagi.
C.
Penyimpangan Sila kelima
Ketika hak-hak sebagai warga negara masih sangat sedikit yang
menikmati, namun kewajibannya harus
tetap dilaksanakan. Dilihat dari pasal kelima seharusnya saat ini hak warga
negara lebih diperhatikan, misalnya hak yang paling mendasar yakni Hak Asasi
Manusia. Hak Asasi Manusia adalah hak yang melekat pada diri setiap manusia sejak
awal dilahirkan yang berlaku seumur hidup dan tidak dapat diganggu gugat siapa
pun. Sebagai warga negara yang baik kita mesti menjunjung tinggi nilai hak
azasi manusia tanpa membeda-bedakan status, golongan, keturunan, agama,
jabatan, dan lain sebagainya.
Melanggar HAM seseorang bertentangan dengan hukum yang berlaku di
Indonesia. Hak Asasi Manusia memiliki wadah organisasi yang mengurus
permasalahan seputar hak asasi manusia yaitu Komnas HAM. Kasus pelanggaran HAM
di Indonesia memang masih banyak yang belum terselesaikan/tuntas sehingga
diharapkan perkembangan dunia HAM di Indonesia dapat terwujud ke arah yang
lebih baik. Salah satu tokoh HAM di Indonesia adalah Munir yang tewas dibunuh
di atas pesawat udara saat menuju Belanda dari Indonesia.
Di Indonesia ini pelanggaran-pelanggaran terhadap HAM menyebabkan
banyak rakyat yang sangat menderita. Contoh nyata akibat pelanggaran tersebut
adalah:
1. Kemiskinan
Indonesia adalah sebuah negara yang penuh paradoks. Negara ini
subur dan kekayaan alamnya melimpah, namun sebagian cukup besar rakyat
tergolong miskin. Hal ini sebenarnya didasari oleh rendahnya kualitas SDM
Karena latar belakang pendidikan yang masih tergolong rendah dan kualitas moral
para pemimpin yang tidak baik. Maksudnya adalah ketidak merataan pembangunan
dibeberapa daerah sehingga beberapa wilayah di Indonesia memiliki nilai
kemiskinan yang rendah sedangkan daerah lainnya memiliki angka kemiskinan yang
tinggi. Jadi ini adalah bukti tidak adilnya pemerintah terhadap kehidupan
sosial masyarakat Indonesia yang menyebabkan kemiskinan.
2. Ketimpangan dalam
pendidikan
Banyak anak usia sekolah harus putus sekolah karena biaya, mereka
harus bekerja dan banyak yang menjadi anak jalanan. Walaupun sudah
diberlakukannya beberapa program untuk mengurangi biaya sekolah atau bahkan
membebaskan biaya sekolah BOS (Biaya Operasional Sekolah) tapi
kenyataannya pembagiannya masih belum merata diseluruh wilayah Indonesia dan
masih banyak dipotong oleh pihak-pihak tertentu.
3. Ketimpangan dalam pelayanan
kesehatan
Keadilan dalam kesehatan masih belum dirasakan oleh masyarakat
miskin Indonesia. Didalam hal ini maksudnya adalah belum dirasakan manfaat
PJKMM (Program Jaminan Kesehatan Masyarakat Miskin) atau ASKESKIN (Asuransi
Kesehatan Masyarakat Miskin) sehingga munculnya anggapan “orang miskin dilarang
sakit” karena biaya berobat di Indonesia bisa dikatakan cukup tinggi dan hanya
untuk kalangan menengah ke atas.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Sila
kelima ini adalah tujuan akhir dari terselenggaranya Negara Kesatuan Republik
Indonesia yang merdeka. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat. Karena tanpa
keadilan, ketuhanan menjadi hampa. Agama hanya jadi sekadar label. Ibadah hanya
terhenti pada batas ritus saja. Dimensi sosial dari jiwa ketuhanan lenyap.
Kemanusiaan juga tiada arti jika tidak terwujud keadilan sosial dari sikap
kemanusiaan itu. Persatuan pun ditujukan untuk menghimpun keberagaman demi satu
tujuan akhir. Tujuan akhir yang baik tentunya, bukan tujuan yang tak jelas. Apa
tujuan akhir itu? Itulah keadilan sosial. Dan tanpa adanya keadilan,
kemerdekaan politik seperti yang termaktub dalam sila keempat jadi tak berguna
lagi. Tak ada guna jika rakyat hidup hanya diberi kemerdekaan politik saja,
tanpa dipenuhi kebutuhan akan keadilannya.............................................................
Keadilan sosial ini diimplementasikan antara lain dalam bentuk kesejahteraan dan kemakmuran bagi seluruh rakyat. Tercukupinya pangan, terpenuhinya sandang, dan juga kebutuhan papan, dalam bingkai kemerdekaan ekonomi. Itu yang diharapkan. Dengan kemakmuran dan kesejahteraan yang ada dalam suatu negara yang merdeka perekonomiannya, akan tercipta iklim demokrasi yang sehat, baik dalam sistem politik maupun kehidupan rakyat. Akan mudah pula dalam menggalang persatuan bangsa. Kedamaian pun tak lagi menjadi khayalan yang sulit untuk dicapai. Baik itu kedamaian antar-sesama manusia, maupun kedamaian antar-umat beragama dalam konteks ketuhanan yang maha-esa.
Sudah banyak contoh bahwa semakin makmur dan sejahtera suatu negara, semakin kecil masalah perpecahan bangsa yang dihadapi. Di lain pihak, makin terpuruk perekonomian suatu negara, makin banyak permasalahan dancheos yang terjadi, yang berujung pada terganggunya tatanan sosial, instabilitas politik dan yang lainnya. Itulah pentingnya mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat. Last but not least. Seperti itulah keberadaan sila yang jadi ujung piramida new state order dari bahtera besar bernama Indonesia ini. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
Keadilan sosial ini diimplementasikan antara lain dalam bentuk kesejahteraan dan kemakmuran bagi seluruh rakyat. Tercukupinya pangan, terpenuhinya sandang, dan juga kebutuhan papan, dalam bingkai kemerdekaan ekonomi. Itu yang diharapkan. Dengan kemakmuran dan kesejahteraan yang ada dalam suatu negara yang merdeka perekonomiannya, akan tercipta iklim demokrasi yang sehat, baik dalam sistem politik maupun kehidupan rakyat. Akan mudah pula dalam menggalang persatuan bangsa. Kedamaian pun tak lagi menjadi khayalan yang sulit untuk dicapai. Baik itu kedamaian antar-sesama manusia, maupun kedamaian antar-umat beragama dalam konteks ketuhanan yang maha-esa.
Sudah banyak contoh bahwa semakin makmur dan sejahtera suatu negara, semakin kecil masalah perpecahan bangsa yang dihadapi. Di lain pihak, makin terpuruk perekonomian suatu negara, makin banyak permasalahan dancheos yang terjadi, yang berujung pada terganggunya tatanan sosial, instabilitas politik dan yang lainnya. Itulah pentingnya mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat. Last but not least. Seperti itulah keberadaan sila yang jadi ujung piramida new state order dari bahtera besar bernama Indonesia ini. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
B.
Saran
Sebagai warga negara Indonesia yang baik kita harus mempertahankan asas-asas
yang terdapat dalam Pancasila. Mulailah dari diri sendiri melakukan yang
terbaik untuk negara kita tercinta Indonesia. Yakin dalam hati Indonesia dengan
landasan ideologi Pancasila dapat saling bekerjasama dengan negara lain. Jangan
berbuat negatif yang dapat merusak bangsa ini, tinggalkan sifat buruk lakukan
yang terbaik demi Pancasila yang mengatur kehidupan berbangsa dan bernegara
kita semua.
DAFTAR PUSTAKA
Buku:
Prof. Dr. Kaelan, M.S. 2014, Pendidikan Pancasila, Paradigma,
Yogyakarta.
Internet:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar