MAKALAH
TERBENTUKNYA ALAM SEMESTA DAN TATA SURYA
Diajukan sebagai salah satu tugas kelompok pada Mata Kuliah
ILMU ALAMIAH DASAR
Dosen
Disusun Oleh
Elis Fitriani
Fitria Ningsih
Nur’aeni
|
: Marini Magdalena, M.Pd.
: Kelompok 5
: 14102032011CA
: 14202022003CA
: 02031210046CB
|
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
SERANG - BANTEN
TAHUN AKADEMIK 2014/2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “TERBENTUKNYA ALAM SEMESTA DAN TATA
SURYA” Makalah ini berisikan penjelasan tentang
terbentuknya Alam Semesta dan Tata Surya menurut beberapa teori serta benda
luar angkasa lain yang termasuk anggota tata surya. Kami mengharapkan makalah
ini dapat memberikan informasi kepada kita semua tentang hal terseebut.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu
kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan
demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada
semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini. Semoga
Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.
Serang, 20 Mei 2015
Penyusun
|
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Rasa ingin tahu (curiosity)
selalu muncul ketika kita dihadapkan pada alam semesta yang di dalamnya
mengandung banyak misteri. Curiosity manusia dapat
mengubah no thing menjadi know a lot of thing. Rasa
ingin tahu jugalah yang memunculkan Berbagai penelitian serta pengujian dari hipotesa akhir dan bila hal itu
terbukti kebenarannya maka akan terbentuk suatu bidang ilmu.
Curiosity tidak hanya tertanam
dalam benak pikiran ilmuan dan peneliti namun juga tertanam subur pada
anak-anak. Mereka seringkali menanyakan sesuatu yang tak disangka-sangka dan
kita kebablakan untuk menjawabnya. Yang perlu diingat jangan sekali-kali
memberikan jawaban tanpa pengetahuan karena jawaban anda akan selalu diingat
dengan kuat.
Curiosity tercerdas dimiliki
oleh para ilmuan astronom dahulu. Mereka sangat terangsang otaknya dengan
melihat sesuatu yang sangat sulit dijangkau jasmani. Namun berkat pemikirannya
sekarang kita dapat mengetahui tentang alam semesta.
Dalam makalah ini kita mencoba
meningkatkan curiositas yang tertanam dalam diri kita yakni tentang alam
semesta. Bagainama terbentuknya? Serta benda-benda di dalamnya.
B.
Rumusan Masalah
1.
Apakah
Tata Surya itu?
2.
Apa
yang dimaksud dengan Alam Semesta?
3.
Apa
saja Komponen Tata Surya?
4.
Bagaimana
Proses Terbentuknya Tata Surya dan Alam Semesta?
C.
Tujuan
Dari tujuan yang diharapkan penulis dalam makalah ini, dapat
ditarik beberapa manfaat baik untuk pembaca maupun penulis sendiri, yaitu :
Bagi Pembaca
Jika
penulisan makalah ini dirasakan dapat menambah pengetahuan terbentuknya alam
semesta dan tata surya, diharapkan pembaca dapat lebih memahami isi dari
makalah ini.
Bagi Penulis
Penulisan karya tulis ini mejadi suatu pembelajaran, sebagai
pengetahuan kami untuk lebih mengetahui alam semesta dan tata surya.
BAB II
TERBENTUKNYA ALAM SEMESTA DAN TATA SURYA
A.
Pengertian Alam Semesta dan Tata Surya................................................
............Pengertian Alam Semesta mencakup tentang mikrokosmos dan makrokosmos. Mikrokosmos adalah benda-benda yang mempunyai ukuran yang sangat kecil, misalnya atom, elektron, sel, amuba, dan sebagainya. Sedangkan makrokosmos adalah benda-benda yang ukurannya sangat besar, misalnya bintang, planet, galaksi. Namun para ahli astronomi menggunakan istilah alam semesta dalam pengertian tentang ruang angkasa dan benda-benda langit yang ada didalamnya. Alam semesta atau universum dalam terminologi ilmu astronomi adalah ruang angkasa dengan segala zat dan energi yang ada didalamnya.
............Pengertian Alam Semesta mencakup tentang mikrokosmos dan makrokosmos. Mikrokosmos adalah benda-benda yang mempunyai ukuran yang sangat kecil, misalnya atom, elektron, sel, amuba, dan sebagainya. Sedangkan makrokosmos adalah benda-benda yang ukurannya sangat besar, misalnya bintang, planet, galaksi. Namun para ahli astronomi menggunakan istilah alam semesta dalam pengertian tentang ruang angkasa dan benda-benda langit yang ada didalamnya. Alam semesta atau universum dalam terminologi ilmu astronomi adalah ruang angkasa dengan segala zat dan energi yang ada didalamnya.
Konsep manusia mengenai apa yang dimaksud alam semesta telah
berubah secara radikal sepanjang zaman. Pada mulanya, mereka meletakkan Bumi
sebagai pusat alam semesta. Selanjutnya, mereka menemukan bahwa Bumi hanyalah
sebuah planet, dan yakin bahwa mataharilah sebagai pusat. Kemudian mereka
menyadari bahwa Matahari hanyalah sebuah bintang biasa, yang merupakan anggota
dari sebuah gugusan bintang yang disebut galaksi dan meyakini bahwa galaksi
inilah Alam Semesta. Setelah itu, mereka menemukan lagi bahwa galaksi ini
hanyalah satu dari sedemikian banyak galaksi yang membentuk alam semesta.
Kenyataan inilah yang kita yakini saat ini. Tata surya terdiri dari matahari ,
sembilan planet dan berbagai benda langit seperti satelit, komet, asteroid,
planet-planet berevolusi mengelilingi matahari dengan orbit (garis edar) yang
berbentuk elips. Beberapa planet mempunyai setelit. Satelit ini berputar
mengelilingi planet dan bersama dengan planet mengelilingi matahari. Jadi tata
surya merupakan sistem rotasi yang berpusat pada matahari.
Hingga kini dikenal sembilan planet sebagai anggota tata surya,
yaitu Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Bumi, Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus,
Neptunus, dan Pluto. Pluto belum tentu planet, beberapa ahli astronomi percaya
bahwa Pluto adalah sebuah satelit Neptunus yang terlepas.
Dari gambar planet-planet dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu:
1. Kelompok planet dalam, yaitu planet-planet yang dekat dengan
matahari terdiri dari Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars....................................................................
2. Kelompok planet luar, yaitu planet-planet yang jauh dari matahari terdiri dari Yupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus, dan Pluto.
2. Kelompok planet luar, yaitu planet-planet yang jauh dari matahari terdiri dari Yupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus, dan Pluto.
Bintang-bintang tidak ditemukan terpencar di ruang angkasa
secara serampangan. Pada kenyataannya, bintang-bintang berkumpul dalam
pulau-pulau perbintangan yang besar dan ruang di antara pulau-pulau tersebut
tidak mengandung pulau. Ini yang dinamakan galaksi. Galaksi kita dikenal dengan
nama galaksi Bimasakti atau Milky Way. Pada dasarnya penamaan ini berasal dari
bahasa Yunani yang berarti susu. Orang Yunani menganalogikan galaksi kita
dengan tumpuhan susu yang tampak putih pada malam hari yang gelap gulita.
Galaksi kita berdiameter 100.000 tahun cahaya dan mencakup di dalamnya
130.000.000 bintang
Selain galaksi kita, ada beberapa galaksi lain yang bisa diamati
menggunakan mata telanjang antara lain:
1. Galaksi Andromeda:
termasuk galaksi pertama yang terungkap di luar galaksi kita. Galakisi ini
lebih besar daripada galaksi kita. Demikian halnya dengan bintang-bintang yang
ada di dalamnya. Sesungguhnya, diameter galaksi Andromeda adalah 40.000 tahun
cahaya. Galaksi ini pertama kali ditemukan oleh Hubble pada tahun 1923.
2. Awan Megallanic Kecil: Galaksi tersebut juga bisa
diamati dengan mata telanjang. Galaksi tersebut terdiri dari bintang-bintang
berusia tua. Diameternya sekitar 25.000 tahun cahaya.
3. Awan Megallanic Besar: galaksi ini mengandung awan debu yang
menutupi cahaya. Ia disusun oleh bintang-bintang berusia muda dan beberapa tua
di sebagian kumpulan bintang yang berbentuk bulat. Diameternya kira-kira 40.000
tahun cahaya.
B. Teori
Terbentuknya Tata Surya dan Alam Semesta
Kecerdasan yang diberikan oleh
TUHAN kepada manusia memang sangat mengesankan, sehingga beberapa manusia
cerdas yang turut andil dalam perkembangan ilmu pengetahuan dapat merumuskan
sebuah pola di masa lalu dengan fakta-fakta yang ada pada masa sekarang. Salah
satunya adalah munculnya teori – teori pembentukan tata surya yang dilahirkan
oleh beberapa ilmuwan yang kemudian berkembang menjadi sebuah pemahaman dasar
pada sejarah tata surya di masa silam. apa saja teori teori pembentukan jagad
raya tersebut? silahkan simak di bawah ini :
Manusia sebagai makhluk Tuhan yang berakal budi dan sebagai
penghuni alam semesta selalu tergoda dengan rasa ingin tahunya untuk mencari
penjelasan tentang makna dari hal-hal yang diamati. Dengan diperolehnya
berbagai pesan dan beraneka ragam cahaya dari benda-benda langit yang sampai
dibumi timbullah beberapa teori yang mengungkapkan tentang terbentuknya alam semesta.
Teori itu dikelompokkan menjadi dua berikut ilmuwan-ilmuwan pencetusnya:
1.
Teori Nebulae atau Teori Kabut.................................................................
............Hipotesis nebula pertama kali dikemukakan oleh Emanuel Swedenborg (1688-1772) tahun 1734 dan disempurnakan oleh Immanuel Kant (1724-1804) pada tahun 1775. Hipotesis serupa juga dikembangkan oleh Pierre Marquis de Laplace secara independen pada tahun 1796. Hipotesis ini, yang lebih dikenal dengan Hipotesis Nebula Kant-Laplace, menyebutkan bahwa pada tahap awal, Tata Surya masih berupa kabut raksasa. Kabut ini terbentuk dari debu, es, dan gas yang disebut nebula, dan unsur gas yang sebagian besar hidrogen. Gaya gravitasi yang dimilikinya menyebabkan kabut itu menyusut dan berputar dengan arah tertentu, suhu kabut memanas, dan akhirnya menjadi bintang raksasa (matahari). Matahari raksasa terus menyusut dan berputar semakin cepat, dan cincin-cincin gas dan es terlontar ke sekeliling matahari. Akibat gaya gravitasi, gas-gas tersebut memadat seiring dengan penurunan suhunya dan membentuk planet dalam dan planet luar. Laplace berpendapat bahwa orbit berbentuk hampir melingkar dari planet-planet merupakan konsekuensi dari pembentukan mereka............................
2. Teori Planetisimal........................................................................................
............Teori Planetisimal pertama kali dikemukakan oleh Thomas C. Chamberlin (1843-1928) dan Forest R. Moulton pada tahun (1878-1952) seorang astronom. Disebut Planetisimal yang berarti planet kecil karena planet terbentuk dari benda padat yang memang telah ada. Matahari telah ada sebagai salah satu dari bintang-bintang yang banyak, pada satu waktu ada sebuah bintang yang berpapasan pada jarak yang tidak terlalu jauh, akibatnya terjadi pasang naik antara bintang tadi dan matahari. Pada waktu bintang itu menjauh sebagian massa matahari itu jatuh kembali kepermukaan matahari dan sebagian lain berhamburan disekeliling matahari, maka inilah yang disebut dengan planetisimal yang kenal menjadi planet-planet yang beredar pada orbitnya dan mengelilingi matahari.................
3. Teori Pasang Surut......................................................................................
Sir james Jeans (1877-1946) dan Harrold Jeffreys (1891) keduanaya dari Inggris, teori ini hampir sama dengan teorri planet desimal. Setelah bintang itu berlalu dengan gaya tarik bintang yang besar pada permukaan matahari terjadi proses pasang surut, seperti peristiwa pasang surutnya air laut di bumi akibat daya tarik bulan. Bagian masa matahari itu membentuk cerutu yang menjorok ke arah bintang. Bersamaan dengan semakin menjauhnya bintang itu, mengakibatkan cerutu itu terputus-putus membentuk gumpalan gas disekitar matahari dengann ukuran yang berbeda-beda, gumpalan itu membeku dan kemudian membentuk planet-planet. Teori ini menjelaskan mengapa planet-planet dibagian tengah seperti Yupiter, Saturnus, Uranus dan neptunus merupakan planet-planet raksasa sedangkan dibagian ujungnya merupakan planet-planet kecil. Kelahiran planet-planet itu karena pecahan gas dari matahari yang berbentuk cerutu, maka besar planet-planet tersebut berbeda-beda antara yang terdekat dan yang terjauh dan besar dibagian tengahnya..........................................................................................
4. Hipotesis Bintang Kembar..........................................................................
Hipotesis bintang kembar awalnya dikemukakan oleh Fred Hoyle (1915-2001) pada tahun 1956. Hipotesis mengemukakan bahwa dahulunya Tata Surya kita berupa dua bintang yang hampir sama ukurannya dan berdekatan yang salah satunya meledak meninggalkan serpihan-serpihan kecil. Serpihan itu terperangkap oleh gravitasi bintang yang tidak meledak dan mulai mengelilinginya.
5. Teori Dentuman Besar (Big Bang Theory)
............Hipotesis nebula pertama kali dikemukakan oleh Emanuel Swedenborg (1688-1772) tahun 1734 dan disempurnakan oleh Immanuel Kant (1724-1804) pada tahun 1775. Hipotesis serupa juga dikembangkan oleh Pierre Marquis de Laplace secara independen pada tahun 1796. Hipotesis ini, yang lebih dikenal dengan Hipotesis Nebula Kant-Laplace, menyebutkan bahwa pada tahap awal, Tata Surya masih berupa kabut raksasa. Kabut ini terbentuk dari debu, es, dan gas yang disebut nebula, dan unsur gas yang sebagian besar hidrogen. Gaya gravitasi yang dimilikinya menyebabkan kabut itu menyusut dan berputar dengan arah tertentu, suhu kabut memanas, dan akhirnya menjadi bintang raksasa (matahari). Matahari raksasa terus menyusut dan berputar semakin cepat, dan cincin-cincin gas dan es terlontar ke sekeliling matahari. Akibat gaya gravitasi, gas-gas tersebut memadat seiring dengan penurunan suhunya dan membentuk planet dalam dan planet luar. Laplace berpendapat bahwa orbit berbentuk hampir melingkar dari planet-planet merupakan konsekuensi dari pembentukan mereka............................
2. Teori Planetisimal........................................................................................
............Teori Planetisimal pertama kali dikemukakan oleh Thomas C. Chamberlin (1843-1928) dan Forest R. Moulton pada tahun (1878-1952) seorang astronom. Disebut Planetisimal yang berarti planet kecil karena planet terbentuk dari benda padat yang memang telah ada. Matahari telah ada sebagai salah satu dari bintang-bintang yang banyak, pada satu waktu ada sebuah bintang yang berpapasan pada jarak yang tidak terlalu jauh, akibatnya terjadi pasang naik antara bintang tadi dan matahari. Pada waktu bintang itu menjauh sebagian massa matahari itu jatuh kembali kepermukaan matahari dan sebagian lain berhamburan disekeliling matahari, maka inilah yang disebut dengan planetisimal yang kenal menjadi planet-planet yang beredar pada orbitnya dan mengelilingi matahari.................
3. Teori Pasang Surut......................................................................................
Sir james Jeans (1877-1946) dan Harrold Jeffreys (1891) keduanaya dari Inggris, teori ini hampir sama dengan teorri planet desimal. Setelah bintang itu berlalu dengan gaya tarik bintang yang besar pada permukaan matahari terjadi proses pasang surut, seperti peristiwa pasang surutnya air laut di bumi akibat daya tarik bulan. Bagian masa matahari itu membentuk cerutu yang menjorok ke arah bintang. Bersamaan dengan semakin menjauhnya bintang itu, mengakibatkan cerutu itu terputus-putus membentuk gumpalan gas disekitar matahari dengann ukuran yang berbeda-beda, gumpalan itu membeku dan kemudian membentuk planet-planet. Teori ini menjelaskan mengapa planet-planet dibagian tengah seperti Yupiter, Saturnus, Uranus dan neptunus merupakan planet-planet raksasa sedangkan dibagian ujungnya merupakan planet-planet kecil. Kelahiran planet-planet itu karena pecahan gas dari matahari yang berbentuk cerutu, maka besar planet-planet tersebut berbeda-beda antara yang terdekat dan yang terjauh dan besar dibagian tengahnya..........................................................................................
4. Hipotesis Bintang Kembar..........................................................................
Hipotesis bintang kembar awalnya dikemukakan oleh Fred Hoyle (1915-2001) pada tahun 1956. Hipotesis mengemukakan bahwa dahulunya Tata Surya kita berupa dua bintang yang hampir sama ukurannya dan berdekatan yang salah satunya meledak meninggalkan serpihan-serpihan kecil. Serpihan itu terperangkap oleh gravitasi bintang yang tidak meledak dan mulai mengelilinginya.
5. Teori Dentuman Besar (Big Bang Theory)
Orang yang dipercaya sebagai pencipta teori ini adalah George
Lemaitre (1920an) seorang ahli astronomi dari Belgia. Ia menyatakan bahwa
kira-kira 15 milyar tahun yang lalu semua materi di angkasa menyatu dan memadat
(terkondensasi) membentuk satu bentukan yang mengecil. Selanjutnya massa ynag
mengecil ini meledak dengan ledakan yang hebat, kemudian partikel-partikel dari
zat itu bertaburan ke semua arah dan membentuk alam semesta. Menurut teori
tersebut, alam semesta ini telah diciptakan kira-kira 10 hingga 20 milyar tahun
yang lalu. Ia terbentuk dari ledakan-ledakan kosmikyang bertaburan ke seluruh
arah di alam makrokosmos.
Teori Big Bang ini kemudian diperjelas dengan ditemukannya bahwa
alam semesta i ni mengembang seolah-olah melarikan diri dari kita dengan
kecepatan yang sangat tinggi. Teori ini dikemukakan oleh Edwin Hubble seorang
ahli astronomi di Observatorium Mount Wilson. Menurutnya, bahwa galaksi yang
telah diamati sebenarnya menjauhi kita dan menjauhi yang lain dengan kecepatan
samapi beberapa ribu km per detik.
6. Teori Awan Kabut........................................................................................
Dikemukan oleh Carl Von Weeizsaker (1940) dan disempurnakan oleh Gerard P Kuiper (1950). Tata surya terbentuk oloeh gumpalan awan gas dan debu. Gumpalan awan itu mengalami pemampatan, pada proses pemampatan itu partikel-partikel debu tertarik pada bagian pusat awan membentuk gumpalan bola dan mulai berpilin kemudian membentuk cakram yang tebal di bagian tengah dan tipis di bagian tepinya. Partikel-partikel di bagian tengah cakram itu saling menekan dan menimbulkan panas dan berpijar, bagian inilah yang kemudian menjadi matahari, sementara bagian yang luar berputar sangat cepat kemudian menjadi gumpalan yang lebih kecil, gumpalan kecil ini berpilin pula dan membeku kemudian menjadi planet-planet.
Dikemukan oleh Carl Von Weeizsaker (1940) dan disempurnakan oleh Gerard P Kuiper (1950). Tata surya terbentuk oloeh gumpalan awan gas dan debu. Gumpalan awan itu mengalami pemampatan, pada proses pemampatan itu partikel-partikel debu tertarik pada bagian pusat awan membentuk gumpalan bola dan mulai berpilin kemudian membentuk cakram yang tebal di bagian tengah dan tipis di bagian tepinya. Partikel-partikel di bagian tengah cakram itu saling menekan dan menimbulkan panas dan berpijar, bagian inilah yang kemudian menjadi matahari, sementara bagian yang luar berputar sangat cepat kemudian menjadi gumpalan yang lebih kecil, gumpalan kecil ini berpilin pula dan membeku kemudian menjadi planet-planet.
7. Teori Keadaan
Tetap (Steady State Theory)
Teori ini pertama kali pada tahun 1948 yang diusulakan oleh H.
Bondi, T. Gold dan F. Hoyle dari Universitas Cambridge. Menurut teori ini, alam
semesta tidak ada awalnya dan tidak ada akhirnya. Alam semesta selalu terlihat
tetap seperti sekarang. Materi secara terus menerus datang membentuk atom-atom
hedrogen dalam angkasa yang membentuk galaksi baru dan mengganti galaksi lama
yang bergerak menjauhi kita dalam ekspansinya.
Teori keadaan tetap ini
berlawanan sekali dengan teori big bang. Dalam teori ini, ruang angkasa
berkembang menjadi lebih kosong sewaktu berbagai galaksi saling menjauh. Dalam
teori tetap, kita harus menerima bahwa zat baru selalu diciptakan dalam ruang
angkasadi antara berbagai galaksi, sehingga galaksi baru akan terbentuk guna
menggantikan galaksi yang menjauh. Orang sepakat mengatakan bahwa zat baru itu
ialah hedrogen. Yaitu sumber yang menjadi asal usul bintang dan galaksi.
Sampai sekarang belum ada model
yang benar-benar tepat untuk menggambarkan masa depan alam semesta.
Pertanyaan-pertanyaan kita sekarang tentang suatu hal pada akhirnya memang akan
terjawab, tetapi setelah itu akan selalu muncul pertanyaan-pertanyaan baru.
Demikianlah yang terjadi jika kita bertanya tentang alam semesta, kita tidak
akan pernah puas. Seringkali kita mencapai suatu pertanyaan yang mendasar
sekali, yang akhirnya membuat hati kita kagum, heran, takzim, sampai pada suatu
perenungan betapa luar biasa Kuasa Tuhan di alam semesta ini.
C.
Anggota Tata Surya
Seperti yang telah kamu ketahui di depan bahwa Tata
Surya terdiri atas Matahari (pusat Tata Surya), planet-planet yang mempunyai
orbit berbentuk elips, meteor, asteorid, komet, dan satelit alami yang bergerak
mengelilinginya. Untuk lebih jelasnya, berikut beberapa sifat yang dimiliki
oleh anggota Tata Surya kita.
1.
Matahari
Matahari adalah pusat Tata Surya. Ukuran garis tengah
Matahari adalah seratus kali lebih besar dari Bumi. Sungguh besar, bukan?
Walaupun begitu, untuk ukuran jagat raya Matahari termasuk bintang yang kecil.
Masih ada bintang yang besarnya seratus kali dari Matahari. Jarak Matahari ke
Bumi sekitar 150 juta kilometer. Jarak Matahari ke Bumi disebut satu satuan
astronomi (1 sa). Waktu yang dibutuhkan oleh sinar Matahari untuk sampai ke
Bumi 8,33 menit.
Matahari terdiri atas bagian inti dan lapisan kulit.
Bagian kulit Matahari terdiri atas lapisan fotosfera, khromosfera, dan korona.
Fotosfera merupakan gas yang dipancarkan ke segala penjuru. Di atas fotosfera
terdapat lapisan khromosfera. Korona berada pada bagian terluar Matahari,
berupa lidah api yang menyala-nyala.
Seperti halnya bintang lainnya, Matahari mengeluarkan
energi hasil reaksi nuklir yang sangat dahsyat. Pancaran energi hasil reaksi
nuklir pada bagian inti menghasilkan panas sebesar 15.000.000°C. Bandingkan dengan
suhu pada permukaannya yang hanya 6.000°C. Sungguh luar biasa panas, bukan?
Oleh karena itu di dalam Matahari tidak ada benda padat. Semuanya berupa
2.
Planet
Planet merupakan benda angkasa yang tidak memiliki
cahaya sendiri, berbentuk bulatan dan beredar mengelilingi matahari. Sebagian
besar planet memiliki pengiring atau pengikut planet yang disebut satelit yang
beredar mengelilingi planet.
Dalam sistem tata surya terdapat delapan planet.
Berdasarkan urutan nya dari matahari. Planet-planet tersebut terdiri atas
Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Yupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus, beredar
mengelilingi matahari pada orbit atau garis edarnya masing-masing dalam suatu
sistem tata surya.
Berdasarkan massanya, planet dalam sistem tata surya
kita dibagi menjadi dua, yaitu:
a.
Planet
Bermassa Besar (Superior Planet), terdiri atas Yupiter, Saturnus, Uranus, dan
Neptunus.
b.
Planet
Bermassa Kecil (Inferior Planet), terdiri atas Merkurius, Venus, Bumi, dan
Mars.
Sedangkan berdasarkan Jaraknya ke Matahari, planet di
bagi menjadi dua, yaitu:
a.
Planet
Dalam (Interior Planet), yaitu planet-planet yang jarak rata-ratanya ke
matahari lebih dekat dari jarak rata-rata bumi ke matahari atau lintasannya
berada di antara lintasan bumi dan matahari. Berdasarkan kriteria tersebut,
maka yang termasuk Planet Dalam adalah Merkurius dan Venus.
b.
Planet Luar
(Eksterior Planet), yaitu planet-planet yang jarak rata-ratanya ke matahari
lebih jauh dari jarak rata-rata bumi ke matahari atau lintasannya berada di
luar lintasan bumi. Planet-planet yang termasuk ke dalam kelompok planet luar,
yaitu Mars, Yupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus.
Sidang Umum Perkumpulan Astronomi Internasional
(International Astronomical Union/IAU) ke-26 yang berlangsung di Praha,
Republik Ceko, pada tanggal 25 Agustus 2006 telah memutuskan beberapa keputusan
yang penting, di antaranya adalah resolusi 5A yang berisi mengenai definisi
sebuah planet. Suatu benda angkasa dapat disebut sebagai planet apabila
memiliki syarat-syarat sebagai berikut.
a.
Berada
dalam suatu orbit yang mengelilingi matahari.
b.
Mempunyai
berat yang cukup untuk gravitasi dirinya dalam mengatasi tekanan rigid supaya
ia menjadi satu ekuilibrium hidrostatik (bentuk hampir bulat).
c.
Merupakan
objek yang dominan dalam orbitnya sendiri.
Planet Pluto, berdasarkan keputusan sidang IAU, tidak
memenuhi syarat sebagai sebuah planet karena Pluto memiliki orbit yang tumpang
tindih dengan Neptunus. Hal ini menunjukkan Pluto sebagai sebuah objek yang
tidak dominan di orbitnya sendiri. Orbit Pluto mengelilingi matahari adalah yang paling
aneh dari planet yang lain. Orbit Pluto paling lonjong di antara semua planet
dan pada saat tertentu membawa planet ini sedekat 4.400 juta km dari matahari.
Orbitnya juga membawanya menjauh dari bidang umum Tata Surya dibanding planet
lain.
Berikut ini beberapa karakteristik khas dari
planet-planet dalam Tata Surya.
a.
Merkurius
Merkurius merupakan planet terdekat dengan Matahari. Kedekatan ini
mengakibatkan suhu di Merkurius sangat panas. Panas siang hari di Merkurius
sangat tinggi, konon mampu melelehkan timah yang melapisi kaleng. Jarak antara
Matahari dengan Merkurius kurang lebih 57 juta km. Sedangkan jarak dengan Bumi
sekitar 92 juta km. Ukurannya hanya 27% dari ukuran Bumi. Merkurius
mengelilingi matahari (revolusi) memerlukan waktu 88 hari, sedangkan rotasinya
memerlukan waktu 59 hari. Planet tersebut begitu lambat berputar sehingga satu
hari hampir sama lamanya dengan satu tahun di Bumi.
b.
Venus
Venus adalah planet kedua setelah Merkurius. Planet
ini adalah planet yang paling terang di antara planet yang lain karena jaraknya
yang relatif dekat dengan planet Bumi. Garis tengah planet ini kurang lebih
12.205 kilometer dan besarnya hampir sama dengan Bumi. Waktu yang diperlukan
untuk mengelilingi matahari adalah 224,7 hari dan waktu rotasinya selama 225
hari atau kurang lebih 7,5 bulan. Jarak Venus dengan matahari adalah
108.210.000 km.
c.
Bumi
Bumi merupakan planet yang berada pada urutan ketiga
dari matahari. Jarak rata-ratanya ke matahari sekitar 150 juta km. Periode
revolusinya sekitar 365,25 hari dan periode rotasinya sekitar 23 jam 56 menit
dengan arah barat-timur. Bumi memiliki satu satelit yang selalu beredar
mengelilingi bumi, yaitu Bulan (The Moon).
d.
Mars
Planet Mars adalah planet terluar yang paling dekat
dengan Bumi. Pada malam hari kadang kita melihat sebuah ”bintang” cemerlang
yang bercahaya kemerahan. Itulah Mars atau planet merah. Namanya berasal dari
nama dewa perang Romawi. Planet ini memiliki diameter kira-kira 6.800 km atau
sekitar setengah diameter Bumi. Masa rotasi Mars adalah 24 jam 37 menit dan
masa revolusinya 687 hari. Mars memiliki dua buah satelit, yaitu Deimos dan
Phobos, temperaturnya lebih rendah dibandingkan dengan temperatur di Bumi.
e.
Yupiter
Yupiter adalah planet terbesar yang ada di dalam Tata Surya. Jika
kita bayangkan Yupiter sebagai wadah, maka ia mampu menampung sebanyak 1310
planet seukuran Bumi. Tetapi tidak sebanding dengan besarnya, berat Yupiter
hanya dua setengah kali Bumi. Planet ini lembek, permukaannya hanya berupa gas
helium dan hidrogen cair yang terbungkus awan yang bergerak. Keunikan lain yang
dimiliki Yupiter, yaitu rotasi yang paling cepat, hanya membutuhkan 10 jam.
Sedangkan masa revolusinya membutuhkan waktu yang sangat lama, yaitu 12 tahun. Dari semua planet-planet tersebut, Yupiter adalah planet terbesar
yang mempunyai 70% unsur planet dan berdiameter 141. 360 km.
f.
Saturnus
Saturnus merupakan planet terbesar kedua setelah
Yupiter, diameternya sekitar 120.200 km. Periode rotasinya sekitar 10 jam 14
menit dan revolusinya sekitar 29,5 tahun. Planet ini memiliki tiga cincin tipis
yang arahnya selalu sejajar dengan ekuatornya, yaitu Cincin Luar, Cincin
Tengah, dan Cincin Dalam. Diameter Cincin Luar Planet Saturnus adalah sekitar
273.600 km, Cincin Tengah sekitar 152.000 km, dan Cincin Dalam memiliki diameter
sekitar 160.000 km. Antara Cincin Dalam dan permukaan Saturnus dipisahkan ruang
kosong berjarak sekitar 11.265 km. Planet Saturnus memiliki atmosfer yang
sangat rapat terdiri atas hidrogen, helium, metana, dan amoniak. Planet ini
memiliki satelit yang jumlahnya sekitar 11 satelit, di antaranya Titan, Rhea,
Thetys, dan Dione.
g.
Uranus
Planet Uranus memiliki diameter 49.000 km, hampir
empat kali lipat dari diameter bumi. Periode revolusinya sekitar 84 tahun,
sedangkan rotasinya sekitar 10 jam 49 menit. Berbeda dengan planet lainnya,
sumbu rotasi pada Planet Uranus searah dengan arah datangnya sinar matahari
sehingga kutubnya seringkali menghadap ke arah matahari. Atmosfer Uranus
dipenuhi oleh hidrogen, helium, dan metana. Di luar batas atmosfer Planet
Uranus terdapat lima satelit yang mengelilinginya, yaitu Miranda, Ariel,
Umbriel, Titania, dan Oberon. Jarak rata-rata Planet Uranus ke matahari sekitar
2.870 juta km. Seperti halnya dengan Yupiter dan Saturnus, planet ini pun
merupakan planet raksasa yang sebagian besar massanya berupa gas. Planet Uranus
merupakan planet bercincin, ketebalan cincinnya sekitar satu meter terdiri atas
partikel-partikel gas yang sangat tipis dan redup.
h.
Neptunus
Kondisi di Neptunus tidak berbeda jauh dari Uranus,
terdiri atas gas. Ukuran Neptunus juga besar, meskipun tidak sebesar Yupiter.
Jika diumpamakan wadah kosong, Neptunus mampu menampung 60 planet seukuran
Bumi. Satu tahun di Neptunus sama dengan 165 tahun di Bumi sedangkan satu hari
di sana sekitar 16 jam di Bumi. Sejak tahun 1984, para ahli telah menduga bahwa
Neptunus mempunyai cincin. Dugaan ini terbukti setelah pesawat angkasa Voyager
2 berhasil mendekati Neptunus dan memastikan bahwa Neptunus memiliki paling
tidak tiga lapis cincin.
3.
Asteroid
Asteroid merupakan planet berbatu yang kecil (diameter
1.700 km) dengan jumlah yang sangat banyak. Dalam Tata Surya terdapat
beribu-ribu asteroid yang juga mengelilingi Matahari. Asteroid yang orbitnya
melewati orbit bumi dinamakan asteroid Apollo. Selain itu, banyak di antara
asteroid yang sudah diberi nama sesuai dengan nama penemunya.
Sebagian besar kelompok asteroid dijumpai berada di
antara orbit planet Mars dan Yupiter. Daerah ini dikenal sebagai Sabuk Utama
(Main Belt). Selain asteroid yang mendiami daerah Sabuk Utama, ada pula
kelompok asteroid dengan orbit yang berbeda, seperti kelompok Trojan dan kelompok
asteroid AAA (Triple A Asteroids-Amor, Apollo, Aten).
4.
Meteor
Ketika kita melihat sejenak ke langit yang cerah pada
malam hari, tampak seberkas cahaya bergerak cepat lalu hilang. Itulah meteor.
Meteor atau disebut juga bintang jatuh merupakan bagian dari asteroid yang
terpisah. Meteor yang jatuh mengarah ke Bumi akan tampak seperti bola api.
Meteor yang jatuh terkadang sangat banyak dan disebut
sebagai hujan meteor. Ketika terjadi hujan meteor, jutaan meteor masuk ke dalam
atmosfer Bumi, tetapi sebagian besar terbakar habis sebelum mencapai permukaan
Bumi. Kadang-kadang meteor yang besar tidak terbakar habis dan akhirnya sampai
ke permukaan Bumi dan disebut sebagai meteorit. Meteor besar yang jatuh ke Bumi
akan membentuk kawah besar seperti kawah Barringer di wilayah Arizona. Kawah
ini terbentuk oleh meteor yang jatuh kira-kira 40.000 tahun yang lalu.
5. Komet
Komet merupakan benda angkasa yang terlihat bercahaya
dikarenakan adanya gesekan atom-atom di udara. Ukurannya dapat melebihi 10 mil
dan mempunyai ekor yang panjangnya jutaan mil. Oleh karena itu, komet sering
disebut juga bintang berekor. Ciri khas komet adalah ekornya yang sangat
panjang. Panjangnya bisa mencapai 100 juta km. Inti komet disebut nukleus yang
terdiri atas bongkahan es serta gas yang telah membeku. Diameter nukleus bisa
mencapai 10 km. Ekor merupakan bagian dari komet, berasal dari coma yang
menyelimuti inti komet. Diameter coma bisa mencapai 100.000 km.
Semoga artikel tersebut di atas tentang Tata Surya (Teori
Terbentuknya & Anggota Tata Surya) bisa menjadi sumber tambahan
sobat dalam mempelajari geografi terutama tentang tata surya. Artikel di atas
masih jauh dari kata sempurna, untuk itu peran sobat dalam memberikan kritik
dan saran yang membangun atas kesalahan baik berupa penulisan maupun pembahasan
sunggush sangat berarti.
BAB III
SIMPULAN
Alam Semesta mencakup tentang mikrokosmos dan
makrokosmos. Mikrokosmos adalah benda-benda yang mempunyai ukuran yang sangat
kecil, misalnya atom, elektron, sel, amuba, dan sebagainya. Sedangkan makrokosmos
adalah benda-benda yang ukurannya sangat besar, misalnya bintang, planet,
galaksi. Namun para ahli astronomi menggunakan istilah alam semesta dalam
pengertian tentang ruang angkasa dan benda-benda langit yang ada didalamnya.
Alam semesta atau universum dalam terminologi ilmu astronomi adalah ruang
angkasa dengan segala zat dan energi yang ada didalamnya.
dikenal
sembilan planet sebagai anggota tata surya, yaitu Merkurius, Venus, Bumi, Mars,
Bumi, Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus, dan Pluto. Pluto belum tentu
planet, beberapa ahli astronomi percaya bahwa Pluto adalah sebuah satelit
Neptunus yang terlepas.
Beberapa planet
mempunyai setelit. Satelit ini berputar mengelilingi planet dan bersama dengan
planet mengelilingi matahari. Jadi tata surya merupakan sistem rotasi yang
berpusat pada matahari.
Sampai sekarang belum ada
teori yang benar-benar tepat untuk mengambarkan masa depan alam semesta.
Pertanyaan kita sekarang tentang suatu hal pada akhirnya akan terjawab , namun
setelah itu akan muncul beberapa pertanyaan baru. Demikianlah yang akan terjadi
jika kita bertanya tentang alam semesta, kita tidak akan pernah puas karena
sifat curiosity kita. Seringkali kita mendapati suatu pertanyaan yang sangat
mendasar, yang mendapat jawaban membuat hati kita kagum, heran, takzim dan
sampai pada tingkat suatu perenungan bahwa betapa luar biasa kuasa tuhan alam
semesta ini.
DAFTAR PUSTAKA
1. Teori Proto Planet (Awan Debu)
[Carl Von Weizsaecker, G.P. Kuiper & Subrahmanyan Chandarasekhar]

2. Teori Pasang Surut
[Jeans-Jeffrey,1917]

3. Teori Planetisimal [Moulton dan
Chamberlain]


4. Teori Kabut (nebula)
[Kant-Lapplace, 1755]

5. Teori Bintang Kembar [Hoyle,
1956]

6. Teori Ledakan Dahsyat [The Big
Bang]

Tidak ada komentar:
Posting Komentar