MAKALAH
PENGGOLONGAN ILMU PENGETAHUAN DAN
CABANG-CABANG IMU BIOLOGI
Diajukan sebagai salah satu tugas kelompok pada Mata Kuliah
BIOLOGI UMUM
Dosen
Disusun Oleh
Elis Fitriani
Maisaroh
Yuliana
|
: Marina Magdalena, M.Pd.
: Kelompok 1
: 14102032011CA
: 14102032007CA
: 14102032009CA
|
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
SERANG - BANTEN
TAHUN AKADEMIK 2014/2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang
telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “PENGGOLONGAN
ILMU PENGETAHUAN DAN CABANG-CABANG ILMU BIOLOGI” Makalah ini berisikan tentang Klasifikasi ilmu
pengetahuan, sifat-sifat ilmu pengetahuan dan cabang-cabang ilmu biologi. Kami
mengharapkan makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua tentang hal
terseebut.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat
membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata, kami
sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam
penyusunan makalah ini. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita.
Amin.
Serang, 15 April 20145
Penyusun
|
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Ilmu pengetahuan berkembang seiring dengan perkembangan kebudayaan
manusia yang berlangsung secara bertahap. Ilmu pengetahuan ini merupakan
implementasi dari pengetahuan yang ada yang didasarkan pada rasio dan kaidah-kaidah
yang ada. Dengan ilmu pengetahuan kita dapat mengetahui sesuatu yang lebih
jelas lagi. Bahkan dengan ilmu pengetahuan manusia memenuhi kodratnya yaitu
sebagai khalifah di bumi. Karena dengan ilmu pengetahuanlah manusia dapat
memanfaatkan semua fasilitas yang ada di bumi ini dengan sebaik-baiknya tanpa
mengadakan perusakan.
Manusia mengembangkan pengetahuannya untuk mengatasi kebutuhan
kelangsungan hidup ini. Dia memikirkan hal-hal baru, menjelajah ufuk baru,
karena dia bukan sekedar hidup, namun lebih dari itu. Dengan ilmu pengetahuan,
manusia mengembangkan kebudayaan, memberi makna pada kehidupan, dan
memanusiakan diri dalam kehidupannya. Bahkan lebih luas lagi ilmu pengetahuan
dapat membantu manusia untuk mencapai tujuan hidupnya.
Pada masa modern sekarang ini, ilmu pengetahuan berkembang dengan
sangat pesat. Muncul berbagai disiplin ilmu baru yang merupakan cabang dari
ilmu pengetahuan yang sudah ada. Sehingga banyak manusia yang kebingungan untuk
memilah ilmu mana yang seharusnya mereka pelajari untuk membantu mencapai
tujuan mereka. Disamping itu juga terjadinya pembelajaran ilmu pengetahuan
secara campuran yang mengakibatkan orang atau manusia kebingungan dengan
karakteristik dan tujuan ilmu yang mereka pelajari.
Maka dari itu Kami akan mengungkap mengenai karakteristik ilmu
pengetahuan secara umum dan juga karakteristik masing-masing bidang ilmu
pengetahuan. Namun sebelumnya Kami akan menampilkan dahulu mengenai klasifikasi
ilmu pengetahuan agar memudahkan Kami dalam menganalisis karakternya
masing-masing, yang Kami ambil dari berbagai referensi yang ada dan juga dari
pengetahuan dan pengalaman yang Kami miliki.
A.
Rumusan Masalah
1.
Apakah
Ilmu Pengetahuan itu?
2.
Apa
karaktristik ilmu pengetahuan?
3.
Apa
saja klasifikasi dari ilu pengetahuan?
4.
Apa
saja cabang-cabang ilmu biologi?
B.
Tujuan
Dari tujuan yang diharapkan penulis dalam makalah ini, dapat
ditarik beberapa manfaat baik untuk pembaca maupun penulis sendiri, yaitu :
Bagi Pembaca
Jika penulisan makalah ini dirasakan dapat menambah pengetahuan tentangilmu
pengetahuan dan cabang-cabang ilmu Biologi, diharapkan pembaca dapat
lebih memahami isi dari makalah ini.
Bagi Penulis
Penulisan karya tulis ini mejadi suatu pembelajaran, sebagai
pengetahuan kami untuk lebih mengetahui berbagai Cabang ilmu Biologi.
BAB II
PENGGOLONGAN ILMU PENGETAHUAN DAN CABANG-CABANG ILMU BIOLOGI
A.
Definisi Ilmu Pengetahuan
Pengertian ilmu yang terdapat dalam kamus Bahasa Indonesia adalah
pengetahuan tentang suatu bidang yang disusun secara bersistem menurut metode tertentu,
yang dapat digunakan untuk menerangkan gejala-gejala tertentu. Mulyadhi
Kartanegara mengatakan ilmu adalahan organized knowledge. Ilmu dan sains
menurutnya tidak berbeda, terutama sebelum abad ke-19, tetapi setelah itu sains
lebih terbatas pada bidang-bidang fisik atau inderawi, sedangkan ilmu
melampauinya pada bidang-bidang non fisik, seperti metafisika.
Adapun beberapa definisi ilmu menurut para ahli seperti yang
dikutip oleh Bakhtiar tahun 2005 diantaranya adalah :
1.
Mohamad
Hatta, mendefinisikan ilmu adalah pengetahuan yang teratur tentang pekerjaan
hukum kausal dalam suatu golongan masalah yang sama tabiatnya, maupun menurut
kedudukannya tampak dari luar, maupun menurut bangunannya dari dalam.
2.
Ralph
Ross dan Ernest Van Den Haag, mengatakan ilmu adalah yang empiris, rasional,
umum dan sistematik, dan ke empatnya serentak.
3.
Karl
Pearson, mengatakan ilmu adalah lukisan atau keterangan yang komprehensif dan
konsisten tentang fakta pengalaman dengan istilah yang sederhana.
Harsojo menerangkan bahwa ilmu merupakan akumulasi pengetahuan yang
disistemasikan dan suatu pendekatan atau metode pendekatan terhadap seluruh
dunia empiris yaitu dunia yang terikat oleh faktor ruang dan waktu, dunia yang
pada prinsipnya dapat diamati oleh panca indera manusia.
Berdasarkan definisi di atas terlihat jelas ada hal prinsip yang
berbeda antara ilmu dengan pengetahuan. Pengetahuan adalah keseluruhan
pengetahuan yang belum tersusun, baik mengenai matafisik maupun fisik. Dapat
juga dikatakan pengetahuan adalah informasi yang berupa common
sense, tanpa memiliki metode, dan mekanisme tertentu. Pengetahuan berakar
pada adat dan tradisi yang menjadi kebiasaan dan pengulangan-pengulangan. Dalam
hal ini landasan pengetahuan kurang kuat cenderung kabur dan samar-samar. Pengetahuan
tidak teruji karena kesimpulan ditarik berdasarkan asumsi yang tidak teruji
lebih dahulu. Pencarian pengetahuan lebih cendrung trial and
error dan berdasarkan pengalaman belaka.
Pembuktian kebenaran pengetahuan berdasarkan penalaran akal atau
rasional atau menggunakan logika deduktif. Premis dan proposisi sebelumnya
menjadi acuan berpikir rasionalisme. Kelemahan logika deduktif ini sering
pengetahuan yang diperoleh tidak sesuai dengan fakta.
Secara lebih jelas ilmu seperti sapu lidi, yakni sebagian lidi yang
sudah diraut dan dipotong ujung dan pangkalnya kemudian diikat, sehingga
menjadi sapu lidi. Sedangkan pengetahuan adalah lidi-lidi yang masih berserakan
di pohon kelapa, di pasar, dan tempat lainnya yang belum tersusun dengan baik.
B.
Karakteristik Umum Ilmu Pengetahuan
Ciri Ilmu perlu memperhatikan dua aspek, yaitu : sifat ilmu dan
klasifikasi ilmu. Mengenai sifat ilmu akan dibahas dalam subbab ini, sedangkan
mengenai klasifikasi ilmu akan dibahas pada subbab selanjutnya.
Ilmu pengetahuan mempunyai sifat, antara lain:
-
Sistematik
-
Konsisten
(antara teori satu dengan yang lain tak bertentangan)
-
Eksplisit
(disepakati dapat secara universal, bukan hanya dikalangan kecil).
-
Ilmiah,
benar (pembuktian dengan metode ilmiah).
Disamping itu suatu ilmu pengetahuan mempunyai ciri lain yaitu:
-
bukan
satu, melainkan banyak (plural)
-
bersifat
terbuka (dapat dikritik)
-
berkaitan
dalam memecahkan.
Ciri khas nyata dari ilmu pengetahuan (science) yang tidak dapat
diingkari meskipun oleh para ilmuwan adalah bahwa ia tidak mengenal kata
“kekal”. Apa yang dianggap salah di masa silam misalnya, dapat diakui
kebenarannya di abad modern. Pandangan terhadap persoalan-persoalan ilmiah
silih berganti, bukan saja dalam lapangan pembahasan satu ilmu saja, tetapi
terutama juga dalam teori-teori setiap cabang ilmu pengetahuan. Dahulu,
misalnya, segala sesuatu diterangkan dalam konsep material (istilah-istilah
kebendaan) sampai-sampai manusia pun hendak dikatagorikan dalam konsep
tersebut. Sekarang ini terdapat psikologi yang membahas mengenai jiwa, budi dan
semangat, telah mengambil tempat tersendiri dan mempunyai peranan yang sangat
penting dalam kehidupan manusia.
Dalam redaksi lain dikatakan ilmu pengetahuan mempunyai ciri-ciri
umum yaitu:
-
Obyek
ilmu pengetahuan adalah empiris.
-
Ilmu
pengetahuan mempunyai karakteristik tersendiri, yaitu mempunyai sistematika.
-
Ilmu
dihasilkan dari pengamatan, pengalaman studi dan pemikiran.
-
Sumber
segala ilmu adalah Tuhan, karena Dia yang menciptakannya.
Fungsi ilmu adalah untuk keselamatan, kebahagiaan, pengamanan
manusia dari segala sesuatu yang menyulitkan.
Van Melsen mengemukakan beberapa ciri yang menandai ilmu,
sebagaimana yang dikutip Rizal Muntasyir dan Misnal Munir, yaitu: (1) Ilmu
pengetahuan secara metodis harus mencapai keseluruhan yang secara logis koheren.
Itu berarti adanya sistem dalam penelitian (metode) maupun harus (susunan
logis). (2) Ilmu pengetahuan tanpa pamrih, karena hal itu erat kaitannya dengan
tanggung jawab ilmuwan. (3) Universalitas ilmu pengetahuan. (4) Objektivitas,
artinya setiap ilmu terpimpin oleh objek dan tidak didistorsi oleh
prasangka-prasangka subjektif. (5) Ilmu pengetahuan harus dapat diverifikasi
oleh semua peneliti ilmiah yang bersangkutan, karena ilmu pengetahuan harus
dapat dikomunikasikan. (6) Progresifitas, artinya suatu jawaban ilmiah baru
bersifat ilmiah sungguh-sungguh, bila mengandung pertanyaan-pertanyaan baru dan
menimbulkan problem-problem baru lagi. (7) Kritis, artinya tidak ada teori
ilmiah yang difinitif, setiap teori terbuka bagi setiap peninjauan kritis yang
memanfaatkan data-data baru. (8) Ilmu pengetahuan harus dapat digunakan sebagai
perwujudan kebertautan antara teori dengan praktis.
Jadi setiap ilmu pengetahuan dapat dikatakan sebagai ilmu
pengetahuan bila memiliki ciri-ciri atau karakteristik umum diatas. Sementera
itu mengenai karakteristik khusus ilmu pengetahuan setelah adanya klasifikasi
ilmu pengetahuan akan diterangkan kemudian.
C.
Klasifikasi Ilmu Pengetahuan
Klasifikasi atau penggolongan ilmu pengetahuan mengalami
perkembangan atau perubahan sesuai dengan perkembangan zaman. Terdapat banyak
pandangan yang terkait dengan klasifikasi ilmu pengetahuan yang dapat kita
temui.
Klasifikasi Ilmu Pengetahuan Menurut Para Filsuf
Dalam sub tema ini, kami mengambil beberapa contoh klasifikasi ilmu
pengetahuan menurut para filsuf, antara lain :
1.
Cristian
Wolff
Cristian Wolff mengklasifikasikan ilmu pengetahuan ke dalam tiga
kelompok besar , yakni ilmu pengetahuan empiris, matematika, dan filsafat.
Klasifikasi ilmu pengetahuan menurut Cristian Wolff dapat diskemakan sebagai
berikut :
a.
Ilmu
pengetahuan empiris
- Kosmologis empiris
- Psikologis empiris
b. Matematika
1). Murni : aritmatika, geometri, aljabar
2). Campuran : mekanika, dan lain-lain
c. Filsafat
1). Spekulatif (metafisika)
- umum:ontologi
- khusus: psikologi, kosmologi, theologi
3). Praktis
- Intelek: logika
- kehendak; ekonomi, etika, politik.
- pekerjaan fisik: tekhnologi
2. Auguste Comte
Pada dasarnya penggolongan ilmu pengetahuan yang dikemukakan
Auguste Comte sejalan dengan sejarah ilmu pengetahuan itu sendiri, yang
menunjukkan bahwa gejala-gejala dalam ilmu pengetahuan yang paling umum akan
tampil terlebih dahulu. Kemudian disusul dengan gejala pengetahuan yang semakin
lama semakin rumit atau kompleks dan semakin kongkret. Karena dalam mengemukakan
penggolongan ilmu pengetahuan, Auguste Comte memulai dengan mengamati
gejala-gejala yang paling sederhana, yaitu gejala yang letaknya paling jauh
dari suasana kehidupan sehari-hari. Urutan dalam penggolongan ilmu pengetahuan
Auguste Comte sebagai berikut:
a.
Ilmu
pasti (matematika)
b.
Ilmu
perbintangan (astronomi)
c.
Ilmu
alam (fisika)
d.
Ilmu
kimia
e.
Ilmu
hayat (fisiologi atau biologi)
f.
Fisika
sosial (sosiologi)
Klasifikasi ilmu pengetahuan menurut Auguste Comte secara garis
besar dapat diklasifikasikan sebagi berikut:
a. Ilmu pengetahuan
1). Logika (matematika murni)
2).Ilmu pengetahuan empiris (astronomi, fisika, biologi, sosiologi)
b. Filsafat
1). Metafisika
2). Filsafat ilmu pengetahuan
Secara umum dalam hal ini ada dua klasifikasi ilmu pengetahuan
yaitu klasifikasi ilmu pengetahuan menurut subyeknya dan klasifikasi ilmu
pengetahuan menurut obyeknya.
1. Klasifikasi Ilmu
Pengetahuan Menurut Subjeknya
a. Teoritis adalah
ilmu yang berdiri sendiri terlepas dari ilmu praktis yang terbagi menjadi 2 :
1). Nomotetis adalah ilmu
yang menetapkan hukum-hukum yang universal berlaku, mempelajari obyeknya dalam
keabstrakannya dan mencoba menemukan unsur-unsur yang selalu terdapat kembali
dalam segala pernyataannya yang konkrit bilamana dan di mana saja, misalnya
adalah ilmu alam, ilmu kimia, sosiologi, ilmu hayat dan sebagianya.
2). Ideografis (Ide:
cita-cita, grafis: lukisan), ilmu yang mempelajari obyeknya dalam konkrit
menurut tempat dan waktu tertentu, dengan sifat - sifatnya yang menyendiri
(unik). Misalnya ilmu sejarah, etnografi (ilmu bangsa - bangsa), sosiologi dan
sebagainya.
b. Praktis
(applied science / ilmu terapan) : ilmu yang langsung ditujukan kepada
pemakaian atau pengalaman pengetahuan itu, jadi menentukan bagaimanakah orang
harus berbuat sesuatu, maka ini pun diperinci lebih lanjut yaitu :
1). Normatif, ilmu yang
memesankan bagaimanakah kita harus berbuat, membebankan kewajiban - kewajiban
dan larangan - larangan misalnya : etika (filsafat kesusilaan / filsafat moral)
2). Positif,
(applied dalam arti sempit) : yaitu ilmu yang mengatakan bagaimanakah
orang harus berbuat sesuatu, mencapai hasil tertentu. Misalnya adalah ilmu
pertanian, ilmu teknik, ilmu kedokteran dan sebagainya.
Kedua macam ilmu pengetahuan ini saling melengkapi, jadi walaupun
dibedakan tetap tidak boleh dipisahkan. Kebanyakan ilmu pengetahuan mempunyai
bagian teoritis disamping bagian praktis, sehingga sering kali sulit diterapkan
dimana suatu ilmu harus dimasukkan dalam pembagian ini, ilmu teoritis,
biasannya dapat berdiri sendiri terlepas dari ilmu praktis, akan tetapi ilmu
praktis selalu mempunyai dasar yang teoritis.
1. Menurut Obyeknya
(terutama obyek formalnya atau sudut pandangnya)
a. Universal / umum:
meliputi keseluruhan yang ada, seluruh hidup manusia, misalnnya: teologi /
agama dan filsafat.
b. Khusus: hanya
mengenai salah satu lapangan tertentu dan kehidupan manusia, jadi obyeknya
terbatas, hanya ini saja atau itu saja. inilah yang biasannya disebut” ilmu
pengetahuan”
1). Ilmu-ilmu alam
(natural scienses, natuurwetenschappen)
Ilmu yang mempelajari barang-barang menurut keadaanya di alam
kodrat saja, terlepas dari pengaruh manusia dan mencari hukum-hukum yang
mengatur apa yang terjasi di dalam alam, jadi terperinci lagi menurut obyeknya.
Termasuk di dalamnya adalah: ilmu alam, ilmu fisika, ilmu kimia, ilmu hayat dan
sebagainya.
2). Ilmu pasti (mathematics)
Ilmu yang memandang barang - barang, terlepas dari isinya hanya
menurut besarnya. Jadi mengadakan abstaraksi barang - barang itu. Ilmunya
dijabarkan secara logis berpangkal pada beberapa asas - asas dasar (axioma).
Termasuk di dalamnya adalah: ilmu pasti, ilmu ukur, ilmu hitung, ilmu aljabar
dan sebagainya.
3). Ilmu - ilmu kerohanian
/ kebudayaan ( geisteswisssen – schaften / social - sciences )
Ilmu yang mempelajari hal - hal dimana jiwa manusia memegang
peranan yang menentukan. Yang dipandang bukan barang - barang seperti di alam
dunia, terlepas dari manusia, melainkan justru mengalami pengaruh dari manusia.
Termasuk misalnnya : ilmu sejarah, ilmu mendidik, ilmu hukum , ilmu ekonomi,
ilmu sosiologi, ilmu bahasa dan sebagainya.
Ketiga macam ilmu pengetahuan ini juga dibeda-bedakan tetapi saling
berhubungan satu sama lain, saling mempengaruhi, dan melengkapi.
D.
Cabang-Cabang Ilmu Biologi
Cabang-cabang
biologi adalah ilmu-ilmu yang dikembangkan dari bidang biologi. Biologi sendiri adalah ilmu yang mempelajari tentang seluk beluk
makhluk hidup.
Nama cabang
|
Keterangan
|
Ilmu yang
mempelajari tentang bagian-bagian struktur tubuh dalam makhluk hidup
|
|
Ilmu yang
mempelajari tentang tanaman budidaya
|
|
Ilmu yang
mempelajari tentang macam hormon dan kelainan reproduksi pria
|
|
Ilmu yang
mempelajari tentang alga/ganggang
|
|
ilmu yang
mempelajari tentang tumbuhan
|
|
Ilmu yang
mempelajari tentang bakteri
|
|
Ilmu yang mempelajari
tentang kajian biologi pada tingkat molekul
|
|
Ilmu yang
mempelajari tentang penggunaan penerapan proses biologi secara terpadu yang
meliputi proses biokimia, mikrobiologi, rekayasa kimia untuk bahan pangan dan
peningkatan kesejahteraan manusia.
|
|
ilmu yang
mempelajari tentang lumut
|
|
ilmu yang
mempelajari tentang pohon maupun tumbuhan berkayu lainnya, seperti liana
|
|
Ilmu yang
mempelajari tentang hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan
lingkungan
|
|
Ilmu yang
mempelajari tentang perkembangan embrio
|
|
Ilmu yang
mempelajari tentang serangga
|
|
ilmu yang
mempelajari tentang enzim
|
|
Ilmu yang
mempelajari tentang perubahan struktur tubuh makhluk hidup secara
perlahan-lahan dalam waktu yang lama
|
|
Ilmu yang
mempelajari tentang penularan penyakit
|
|
Ilmu yang
mempelajari tentang hukum pewarisan sifat
|
|
Ilmu yang
mempelajari tentang hormon
|
|
Ilmu yang
mempelajari tentang faal/fungsi kerja tubuh
|
|
Ilmu yang
mempelajari tentang pengobatan terhadap penderita yang mengalami kelumpuhan
atau gangguan otot
|
|
Ilmu yang
mempelajari tentang obat-obatan
|
|
ilmu yang
mempelajari tentang pewarisan sifat
|
|
Ilmu yang
mempelajari tentang jaringan
|
|
Ilmu yang
mempelajari tentang darah
|
|
Ilmu yang
mempelajari tentang pemeliharaan kesehatan makhluk hidup
|
|
ilmu yang
mempelajari reptilia/ular
|
|
Ilmu yang
mempelajari tentang sistem kekebalan (imun) tubuh
|
|
Ilmu yang
mempelajari tentang ikan
|
|
ilmu yang
mempelajari tentang jantung dan pembuluh darah
|
|
Ilmu yang
mempelajari tentang crustacea
|
|
Ilmu yang
mempelajari tentang iklim
|
|
Ilmu yang
mempelajari tentang perairan mengalir
|
|
ilmu yang
mempelajari tentang mammalia
|
|
ilmu yang
mempelajari tentang jamur
|
|
Ilmu yang
mempelajari tentang mikroorganisme
|
|
Ilmu yang
mempelajari tentang moluska
|
|
Ilmu yang mempelajari
tentang bentuk atau ciri luarorganisme
|
|
Ilmu yang
menangani penyimpangan pada sistem saraf
|
|
ilmu yang
mempelajari tentang nematoda
|
|
Ilmu yang
mempelajari tentang organ
|
|
ilmu yang
mempelajari tentang kanker dan cara pencegahannya
|
|
Ilmu yang
mempelajari tentang perkembangan makhluk hidup dari zigot menjadi dewasa
|
|
Ilmu yang
mempelajari tentang burung
|
|
Ilmu yang
mempelajari tentang perkembangan makhluk hidup
|
|
Ilmu yang
mempelajari tentang penyakit dan pengaruhnya bagi manusia
|
|
Ilmu yang
mempelajari tentang fosil
|
|
ilmu yang
mempelajari tumbuhan masa lampau
|
|
ilmu yang
mempelajari tentang hewan purba
|
|
Ilmu yang
mempelajari tentang makhluk parasit
|
|
Ilmu yang
mempelajari tentang Protozoa
|
|
ilmu yang
mempelajari tentang primata
|
|
ilmu yang
mempelajari tentang paru-paru
|
|
ilmu untuk
melihat bagian dalam tubuh manusia menggunakan pancaran atau radiasi
gelombang, baik gelombang elektromagnetik maupun gelombang mekanik
|
|
ilmu yang
mempelajari tentang manipulasi sifat genetik
|
|
Ilmu yang
mempelajari tentang kesehatan lingkungan
|
|
Ilmu yang
mempelajari tentang sel
|
|
Ilmu yang
mempelajari tentang penggolongan makhluk hidup
|
|
Ilmu yang
mempelajari tentang cacat janin dalam kandungan
|
|
Ilmu yang
mempelajari tentang virus
|
|
Ilmu yang
mempelajari tentang hewan
|
BAB III
SIMPULAN
Ilmu pengetahuan adalah pengetahuan tentang suatu bidang yang
disusun secara bersistem menurut metode tertentu, yang dapat digunakan untuk
menerangkan .gejala-gejala tertentu
ilmu pengetahuan dapat diklasifikasikan menjadi beberapa
golongan diantaranya adalah klasifikasi ilmu pengetahuan menurut subyeknya dan
klasifikasi ilmu pengetahuan menurut obyeknya.
Menurut objeknya digolongkan menjadi dua yaitu Teoritis dan
Praktis. Sedangkan menurut objeknya yaitu secara Universal dan khusus.
Ilmu pengetahuan mempunyai sifat, antara lain: Sistematik,
konsisten (antara teori satu dengan yang lain tak bertentangan), Eksplisit
(disepakati dapat secara universal, bukan hanya dikalangan kecil), dan ilmiah,
benar (pembuktian dengan metode ilmiah).
Cabang-cabang biologi adalah ilmu-ilmu yang dikembangkan dari bidang biologi. Sejauh ini biologi memiliki banyak cabang ilmu.
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar