MAKALAH
PERKEMBANGAN PIKIRAN MNUSIA
Diajukan sebagai salah satu tugas kelompok pada Mata Kuliah
ILMU ALAMIAH DASAR
Dosen
Disusun Oleh
Elis Fitriani
Fitria
Nuraeni
|
: Marini Magdalena, M.Pd.
: Kelompok 5
: 14102032011CA
: CA
: 12102030046CB
|
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
SERANG - BANTEN
TAHUN AKADEMIK 2014/2015
BAB I
PERKEMBANGAN PIKIRAN MANUSIA
Pada dasarnya manusia merupakan makhluk hidup ciptaan Tuhan yang
paling sempurna dalam persaingan hidup di muka bumi ini. Meski banyak
keterbatasan fisik, seperti diantaranya: ukuran, kekuatan, kecepatan, dan panca
indera. Keberhasilan tersebut disebabkan karena manusia memiliki akal yang
lebih baik daripada makhluk lainnya, yang memungkinkan manusia lebih mudah
untuk beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya. Karna itu alam pikir manusia
dapat berkembang dengan kemampuan berfikir dan bernalar manusia, akal serta
nuraninya yang memungkinkan untuk selalu berbuat yang lebih baik lagi dan
bijaksana untuk dirinya maupun lingkungan sekitarnya.
Pengetahuan yang terkumpul dan semakin maju menyebabkan rasa ingin
tahu manusia semakin berkembang. Rasa ingin tahu pada manusia ini menyebabkan
pengetahuan mereka dapat berkembang setiap hari, mereka mengamati benda-benda
dan peristiwa yang terjadi di alam sekitarnya. Manusia tidak akan pernah merasa
puas jika belum memperoleh jawaban mengenai apa yang diamatinya, rasa ingin
tahu semacam itu yang tidak dimiliki oleh hewan. Manusia merupakan makhluk
hidup yang berakal serta mempunyai derajat yang tertinggi bila dibandingkan
dengan hewan atau makhluk lainnya. Rasa ingin tahu yang terdapat pada manusia
ini yang menyebabkan pengetahuan mereka menjadi berkembang.
Dan dengan sifat keingintahuan manusia yang besar, manusia selalu
berusaha mencari keterangan tentang fenomena alam dan pengetahuan-pengetahuan
yang sangat banyak, mungkin karena itu lah secara tidak langsung alam pikiran
manusia dapat berkembang. Dan mungkin karena teknologi juga yang semakin
berkembang sesuai zamannya, sehingga sejalan dengan cara berfikir manusia yang
memudahkan manusia untuk mencari informasi dan ilmu pengetahuan yang sangat
banyak, sehingga membuat alam pikir manusia semakin berkembang dan berkembang
lagi.
Manusia secara terus menerus selalu mengembangkan pengetahuan.
Mereka mengembangkan pengetahuan tidak hanya sekedar untuk memenuhi kebutuhan
yang menyangkut kelangsungan hidupnya saja. Mereka juga berusaha untuk
mengetahui mana yang benar dan mana yang salah. Perkembangan pengetahuan pada
manusia juga didukung oleh adanya sifat manusia yang ingin maju, sifat manusia
yang selalu tidak puas dan sifat yang lebih baik. Mereka selalu berusaha
mengerti atau memperoleh pengetahuan yang lebih banyak. Dengan demikian, Akumulasi pengetahuan akan berlangsung lebih
cepat.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa bagaimana alam pikiran manusia dapat berkembang
karena dengan kemampuan manusia untuk berfikir dan bernalar serta sifat keingintahuan manusia yang sangat
besar.
1.
Kelebihan Manusia dari Penghuni Bumi Lainnya
Manusia sebagai makhluk yang memiliki kelebihan dibandingkan
dengan penghuni bumi lainnya. Beberapa kelebihan manusia dari pada makhluk
lainnya antara lain :
a. Manusia sebagai makhluk berpikir dan
bijaksana (Homo sapiens) yang dicerminkan dalam tindakan dan perilakunya
terhadap lingkungannya.
b. Manusia sebagai
pembuat alat karena sadar akan keterbatasan inderanya.
c. Manusia dapat berbicara (Homo Langues)
baik secara lisan maupun tulisan.
d. Manusia dapat hidup bermasyarakat (Homo
sosius) dan berbudaya (Homo Humanis).
e. Manusia dapat
mengadakan usaha (Homo Economicus).
f. Manusia mempunyai
kepercayaan dan beragama (Homo religious)
2. Rasa Ingin Tahu dan
Terbentuknya Ilmu Pengetahuan Alam
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) bermula dari rasa ingin tahu, yang
merupakan suatu ciri khas manusia. Manusia mempunyai rasa ingin tahu tentang
benda-benda di sekelilingnya, alam sekitarnya, angkasa luar, bahkan tentang
dirinya sendiri.
Rasa ingin tahu seperti itu tidak dimiliki oleh makhluk lain. Jelas
kiranya bahwa rasa ingin tahu itu tidak dimiliki oleh benda-benda tak hidup
seperti batu, tanah, api, angin, dan sebagainya. Air dan udara memang bergerak
dari satu tempat ke tempat lain, namun gerakannya itu bukan atas kehendaknya
tetapi sekedar akibat dari pengaruh alamiah yang bersifat kekal.
Bagaimana dengan makhluk-makhluk hidup seperti tumbuh-tumbuhan dan
binatang? Sebatang pohon misalnya, menunjukkan tanda-tanda pertumbuhan atau
gerakan, namun gerakan itu terbatas pada mempertahankan kelestarian hidupnya
yang bersifat tetap. Misalnya, daun-daun yang selalu cenderung untuk mencari
sinar matahari atau akar-akar yang selalu cenderung untuk mencari air yang kaya
mineral untuk kebutuhan hidupnya. Kecenderungan semacam ini nampak berlangsung
sepanjang zaman.
Bagaimana dengan binatang yang menunjukkan adanya kehendak
berpindah (eksplorasi) dari satu tempat ke tempat yang lain? Misalnya ikan,
burung, harimau atau binatang yang sangat dekat dengan manusia yaitu monyet?
Tentunya burung-burung bergerak dari satu tempat didorong oleh suatu keinginan,
antara lain rasa ingin tahu. Ingin tahu apakah di sana ada cukup makanan untuk
disantap sendiri atau bersama yang lain. Ingin tahu apakah disuatu tempat cukup
aman untuk membuat sarang. Setelah mengadakan eksplorasi tentu mereka menjadi
tahu. Itulah pengetahuan dari burung tadi. Burung juga memiliki pengetahuan
bagaimana caranya membuat sarang di atas pohon. Burung manyar atau burung
tempua begitu pandai menganyam sarangnya yang begitu indah bergelantungan pada
daun kelapa, namun pengetahuannya itu ternyata tidak berubah-ubah dari zaman ke
zaman.
Bagaimana dengan monyet yang begitu pandai? Bila kita perhatikan
baik-baik kehidupan monyet-monyet tersebut, ternyata kehendak mereka ingin
mengeksplorasi alam sekitar itu didorong oleh rasa ingin tahu yang tetap
sepanjang zaman atau yang oleh Isaac Asimov disebut sebagai Idle Curiousity
atau Instinct. Instink itu berpusat pada satu hal saja yaitu untuk
mempertahankan kelestarian hidupnya. Untuk itu mereka perlu makan, melindungi
diri dan berkembang biak.
Bagaimana dengan manusia? Manusia juga memiliki instink
seperti yang dimiliki oleh hewan dan tumbuh-tumbuhan. Namun, manusia memiliki
kelebihan, yaitu kemampuan berpikir dengan kata lain curiousity-nya
tidak idle tidak tetap seperti itu sepanjang zaman. Manusia memiliki
rasa ingin tahu yang berkembang atau dengan kata lain, manusia mempunyai
kemampuan berpikir. Ia bertanya terus setelah tahu tentang apa, mereka juga
ingin tahu bagaimana dan mengapa begitu. Manusia mampu menggunakan
pengetahuannya yang terdahulu untuk dikombinasikan dengan pengetahuannya yang
baru, menjadi pengetahuannya yang lebih baru. Hal demikian itu berlangsung
berabad-abad lamanya, sehingga terjadi suatu akumulasi pengetahuan. Sebagai
ilustrasi, kita bayangkan saja manusia purba zaman dulu yang hidup di gua-gua
atau di atas pohon. Namun karena kemampuannya berpikir tidak semata-mata
didorong oleh sekedar kelestarian hidupnya tetapi juga untuk membuat hidupnya
lebih menyenangkan, maka mereka mampu membuat rumah di atas tiang-tiang kayu
yang kokoh dan bahkan sekarang manusia mampu membuat istana atau gedung-gedung
pencakar langit. Bandingkan dengan burung tempua dengan sarangnya yang indah
yang nampak tak mengalami perubahan sepanjang masa. Demikianlah juga dengan
harimau yang hidup dalam gua-gua atau monyet yang membuat sarang di atas pohon
tidak mengalami perubahan sepanjang zaman.
Rasa ingin tahu yang terus berkembang dan seolah-olah tanpa batas
itu menimbulkan perbendaharaan pengetahuan pada manusia itu sendiri. Hal ini
tidak saja meliputi kebutuhan-kebutuhan praktis untuk hidupnya sehari-hari
seperti bercocok tanam atau membuat panah atau lembing yang lebih efektif untuk
berburu, tetapi pengetahuan manusia juga berkembang sampai kepada hal-hal yang
menyangkut keindahan.
Dengan selalu berlangsungnya perkembangan pengetahuan itu, tampak
lebih nyata bahwa manusia berbeda dengan hewan. Manusia merupakan makhluk hidup
yang berakal serta mempunyai derajat yang tinggi bila dibandingkan dengan hewan
atau makhluk lainnya. Manusia mempunyai rasa ingin tahu curiousty yang
tinggi dan selalu berkembang. Meskipun makhluk lainnya juga memiliki rasa ingin
tahu tetapi itu hanya sebatas digunakan untuk memenuhi kebutuhan makanan saja.
Perkembangan rasa ingin tahu pada manusia dimulai dengan timbulnnya pertanyaan
dari sesuatu yang dilihat dan diamatinya. Adanya kemampuan berpikir pada
manusia menyebabkan terus berkembangnya rasa ingin tahu manusia terhadap alam
semesta ini . Jawaban tehadap berbagai banyak pertanyaan manusia
terhadap peristiwa dan gejala yang terjadi di alam semesta ini akhirnya menjadi
ilmu pengetahuan.
3.
Sifat Keingintahuan Manusia
Manusia dengan rasa ingin tahunya yang besar ,selalu berusaha
mencari keterangan tentang fenomena alam yang teramati. Untuk menjawab semua
rasa ingin tahu manusia sering mereka – reka jawaban mereka sendiri .
Pengetahuan seperti inilah yang disebut pseudo science. Ilmu pengetahuan juga
berkembang sesuai dengan zamannya dan sejalan dengan cara berpikir dan alat
bantu yang ada pada saat itu .
Cara memperoleh sains semu (pseudo sains), antara lain :
1. Mitos
2. Wahyu
3. Otoritas dan tradisi
4. Prasangka
5. Intuisi
6. Penemuan kebetulan
7. Cara-coba-ralat
Pada zaman Yunani (600-200 SM) terjadi pola pikir yang lebih maju
dari pola pikir mitos, dimana terjadi penggabungan antara pengamatan,
pengalaman dan akal sehat, logika atau rasional. Aliran ini disebut
rasionalisme. Lebih lanjut lagi dikenal dengan metode deduksi yaitu penarikan
suatu kesimpulan didasarkan pada suatu yang bersifat umum (Premis mayor) menuju
ke yang khusus (Premis minor). Dasar metode ilmiah sekarang adalah metode
induksi, yang intinya adalah bahwa pengambilan keputusan dan kesimpulan
dilakukan berdasarkan data pengamatan atau eksperimen.
4.
Perkembangan Sikap dan Pikiran Manusia
Bila dibandingkan dengan hewan, maka tubuh manusia lemah, sedangkan
rohaninya, yaitu akal budi dan kemauannya sangat kuat. Manusia tidak dapat
terbang seperti burung, tidak dapat berenang secepat buaya, tidak mampu
mengangkat benda berat seperti gajah, dan sebagainya, tetapi dengan akal
budinya dan kemauannya, manusia dapat menjadi makhluk yang lebih dari makhluk
lain. Kelebihan manusia itu karena memiliki akal budi dan kemauan yang keras
sehingga dapat mengendalikan jasmaninya.
Manusia sebagai makhluk berpikir dibekali hasrat ingin tahu tentang
benda dan peristiwa yang terjadi di sekitarnya termasuk juga ingin tahu tentang
dirinya sendiri. Rasa ingin tahu inilah mendorong manusia untuk memahami dan
menjelaskan gejala-gejala alam, baik alam besar (makrokosmos) mapun alam kecil
(mikrokosmos), serta berusaha memecahkan masalah yang dihadapi. Dorongan rasa ingin
tahu dan usaha untuk memahami dan memecahkan masalah yang dihadapi, menyebabkan
manusia dapat mengumpulkan pengetahuan.
Rasa ingin tahu yang terdapat pada manusia ini menyebabkan
pengetahuan mereka menjadi berkembang. Setiap hari mereka berhubungan dan
mengamati benda-benda dan peristiwa-peristiwa yang terjadi dialam sekitarnya.
Pengamatan-pengamatan yang ditangkap melalui panca indera-nya merupakan objek
rasa ingin tahunya. Manusia tidak akan merasa puas jika belum memperoleh
jawaban mengenai hal-hal yang diamatinya. Mereka berusaha mencari jawabannya
dan untuk itu mereka harus berpikir. Rasa ingin tahunya terus berlanjut. Bukan
hanya apanya saja yang ingin diketahui jawabannya, tetapi juga jawaban dari
bagaimana dan kemudian berlanjut mengapa tentang hal-hal yang bersangkutan
dengan benda-benda dan peristiwa-peristiwa yang diamatinya.
BAB II
SIMPULAN
Ilmu pengetahuan bermula dari rasa ingin tahu. Hewan juga mempunyai
“rasa ingin tahu” akan tetapi tidak berkembang atau disebut idle curiousity
atau instinct. Segala aktivitasnya didorong oleh instink itu dengan
tujuan untuk melestarikan hidupnya. Untuk itulah mereka mencari makan,
melindungi diri dan berkembang biak.
Manusia mempunyai rasa ingin tahu yang berkembang. Akumulasi dari
segala yang mereka dapat dari usahanya mendapatkan jawaban dari
keingintahuannya itu merupakan pengetahuannya. Pengetahuan manusia selalu
berkembang. Ia selalu tidak puas dengan fakta tetapi ingin tahu juga tentang
apa,bagaimana, dan mengapa demikian.
Berlandaskan pada pengetahuan tentang beberapa rahasia alam yang
diperolehnya, manusia kemudian berusaha untuk menguasai dan memanfaatkan
pengetahuannya untuk memperbaiki kualitas dan pemenuhan kebutuhan hidupnya.
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar